-->

Notification

×

Indeks Berita

TULIS BERITA YANG ANDA CARI

Klik Gambar Untuk Mendengarkan

Peristiwa Kebakaran Santri Ponpes DDI Patobong Ditemukan Tewas Peluk Al-Qur'an

Rabu, 08 Januari 2025 | Januari 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-09T02:22:41Z

Peristiwa Kebakaran Santri Ponpes DDI Patobong Ditemukan Tewas Peluk Al-Qur'an


PINRANG,-- Asrama Putra Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ulum Addariah DDI Patobong di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) ludes terbakar, sekira pukul 13.30 wita Rabu tanggal 8 Januari 2025.


Peristiwa Kebakaran Asrama Putra Pondok Pesantren Manbaul Ulum Addariyah DDI Patobong Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan jalan Poros Pinrang - Langnga yang menewaskan salah satu santri.


Korban Teridentifikasi sebagai santri bernama Muh Zahwa (14). Korban ditemukan meninggal dengan kondisi memeluk Al-Qur'an 


Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Andi Reza Pahlawan mengungkapkan bahwa saat kebakaran terjadi, korban berada di dalam masjid untuk melaksanakan Salat Zuhur.


Namun, saat mendengar kebakaran terjadi di asramanya, korban berlari menuju kamarnya untuk mengambil pakaian dan Alquran miliknya.


"Menurut keterangan teman korban, awalnya korban sedang di dalam masjid melaksanakan Salat Zuhur, kemudian melihat api membakar asrama, selanjutnya korban langsung menuju kamar miliknya untuk mengambil pakaian dan Alqur'an," ungkapnya.


Namun naas, setelah korban berhasil mengambil Alqur'an, ia terjebak dan tidak bisa keluar dari kamar asrama. Korban terjebak api dan asap sehingga tidak bisa keluar," terangnya 


Sementara,  staf teknisi DDI Patobong Aris saat ditemui awak media saat kejadian salah satu santri kemudian sempat menyelamatkan diri dengan melompat dari lantai 2 bangunan. Sementara korban terjebak dan tidak mampu menyelamatkan diri.



"Yang satu orang berhasil lompat dan selamat. Sementara ini korban terjebak di dalam dan mungkin terjatuh dari lantai dua ke lantai 1 karena bangunan sudah terbakar api," jelasnya.


Lebih lanjut, Aris menduga kebakaran terjadi karena korsleting listrik. Hal tersebut karena di area bangunan yang terbakar santri tidak diperbolehkan untuk memasak.


"Di bangunan asrama tidak boleh memasak atau ada api, ada ruangan khusus disediakan untuk memasak. Jadi kemungkinan karena itu (korsleting)," jelasnya.


Diberitakan sebelumnya, gedung yang terbakar merupakan asrama putra dengan model semi permanen. Bagian atas gedung yang terbuat dari material kayu hangus terbakar. Sementara di bagian bawah yang bermaterial tembok hangus pada beberapa sisi..(Rls)



Toko crypto Cuan Sekarang

×
Berita Terbaru Update