Kopri PMII Sulsel Mengutuk Keras Represif Oknum Aparat Polrestabes Makassar Saat Demo Aktivis PMII
MAKASSAR,--Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Sulawesi Selatan Mengutuk Keras Tindakan Represif Oknum Aparat Polrestabes Makassar dalam Aksi Unjuk Rasa PC PMII Kota Makassar di depan Markas Polrestabes Makassar, 22/05/2024.
Diketahui bahwa Kopri Makassar bergabung dalam Aksi Jilid II PC PMII Kota Makassar yang di Pimpin oleh Sahabat Ma'ruf Pangewa untuk menyuarakan "Stop Tindakan Represif Kepada Demonstran dan Kriminalisasi Aktivis". Aksi ini bukanlah yang Pertama, Pada 13 Mei 2024 PMII Makassar menggelar aksi serupa, namun Tuntutannya tak digubris dan kembali melakukan aksi dengan tuntunan serupa.
Sekretaris Umum Kopri PKC PMII Sulawesi Selatan, Rifaatul Hidayah menegaskan bahwa Pembubaran secara paksa Aksi Damai PMII Kota Makassar yang diwarnai dengan tindakan represif kepada Massa Aksi, terutama pada Korps Perempuan ialah tindakan kejahatan yang tak bisa dibenarkan.
"Melaksanakan Aksi Demontrasi dan Menyuarakan Pendapat di depan umum di bolehkan oleh Negara, kenapa malah di bubarkan? Apalagi ada beberapa Massa Aksi Perempuan yang jatuh dan pingsan".
Insiden Pembubaran Aksi secara paksa menjadi bukti bahwa Kapolrestabes tak mampu memimpin Polrestabes Makassar dengan Bijaksana dan Humanis, ini akan menciderai Nama Baik Institusi dan Merusak Citra Kepolisian Republik Indonesia di mata Aktivis dan seluruh masyarakat.
"Ada Massa Aksi Perempuan (Kopri) yang mendapatkan Intimidasi secara Verbal dan Tindakan Fisik yang berlebihan. Ini harus di usut tuntas, tak boleh dibiarkan". tegasnya.
Sekretaris Umum Kopri PKC PMII Sulawesi Selatan mendesak Kapolda Sulawesi Selatan untuk sigap menyikapi Insiden yang dilakukan oleh Oknum Polrestabes Makassar terhadap Kopri dan Kader PMII Kota Makassar.
"Dengan tegas kami meminta kepada Bapak Kapolda Sulawesi Selatan segera bersikap secara tegas, mencopot Kapolrestabes Makassar Kombes Pol. Dr. Mokhammad Ngajib.,S.I.K.,M.H beserta jajarannya dan bertanggung jawab atas peristiwa tersebut," tutupnya.(Har/Rls)