KESEHATAN - Daun Kelor Rasanya Sedikit pahit, Ini khasiat daun kelor Bagi kesehatan tubuh anda
Meskipun rasanya sedikit pahit, daun kelor punya banyak manfaat untuk kesehatan seperti mengendalikan Diabetes hingga kolesterol.
Selama ini banyak orang juga yang memanfaatkan daun kelor sebagai resep masakan, misalnya untuk membuat sayur atau sup.
Menurut buku "Analisis Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) Pada Pengobatan Diabetes Mellitus" yang ditulis oleh Qurratu Aini, SSi, MPd, daun kelor (Moringa oleifera) memiliki rasa yang agak pahit, netral, dan tidak beracun.
Hasil analisis menunjukkan bahwa daun kelor memiliki kandungan gizi yang sangat penting untuk mencegah berbagai macam penyakit.
Tanaman ini mengandung semua unsur asam amino essensial yang sangat penting, yakni unsur argine, histidine, isoleucine, leusine, lysine, methionine, phenylalinine, threonine, tryptophan, dan valine.
Selain itu, daun kelor juga mengandung protein, lemak, beta carotene (vitamin A), thiamin (vitamin B1), riboflavin (B2), niacin (B3), vitamin C, kalsium, karbohidrat, tembaga, serat, zat besi, magnesium, dan fosfor.
Kecuali vitamin C, semua kandungan gizi yang terdapat dalam daun kelor segar akan mengalami peningkatan (konsentrasinya) jika dikonsumsi setelah dikeringkan dan dihaluskan dalam bentuk serbuk.
Berikut sejumlah manfaat daun kelor untuk kesehatan:
1. Membantu melawan Diabetes
Menurut Verywell Health, penelitian menunjukkan bahwa daun kelor dapat membantu mencegah diabetes dengan menyeimbangkan kadar gula darah dan mengurangi komplikasi terkait.
Salah satu teori yang ditemukan lewat uji klinis kecil pada 2016 mengungkapkan bahwa daun kelor dapat membantu mencegah diabetes karena meningkatkan produksi insulin.
Para sukarelawan sehat yang terlibat dalam penelitian tersebut diberikan satu dosis daun kelor 4 gram. Terbukti bahwa itu dapat meningkatkan sirkulasi insulin dan menurunkan gula darah mereka.
Uji klinis kecil lain, yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients pada tahun 2018, menemukan daun kelor dapat mengurangi lonjakan gula darah pasca-makan pada penderita diabetes.
Studi tersebut melibatkan 17 orang dengan diabetes dan 10 subjek sehat.
Ditemukan bahwa daun kelor membuat lonjakan glukosa pasca makan lebih stabil hingga 40 mg/dL dan mempersingkat waktu puncak lonjakan gula darah sekitar 20 menit.
Daun kelor ditemukan tidak memiliki dampak signifikan pada gula darah subjek yang tidak menderita diabetes
Manfaat tanaman ini diyakini tidak terbatas pada daunnya saja. Sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam Journal of Diabetes, misalnya, menemukan bahwa ekstrak buah kelor juga dapat membantu melawan diabetes.
Para peneliti mencoba memberikan ekstraknya pada subjek tikus dan menemukan buah kelor dapat secara signifikan mengurangi perkembangan diabetes dan komplikasi terkait.
2. Mencegah penyakit kardiovaskular
Ekstrak daun kelor diyakini mampu membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung.
Biji kelor secara tradisional telah digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung.
Efektivitas tersebut didukung oleh sejumlah penelitian terkini.
Sebuah studi tahun 2017 terhadap subjek tikus, misalnya, menemukan bahwa biji kelor menawarkan perlindunggan terhadap jantung dan dapat mengobati tekanan darah tinggi.
Studi lainnya, yang juga dilakukan terhadap subjek tikus dan diterbitkan pada 2019 menemukan bahwa biji kelor dapat mencegah gangguan jantung dan pembuluh darah terkait usia.
Meski masih terbatas di penelitian pada hewan, penelitian menunjukkan efek perlindungan vaskular dari tanaman kelor mungkin termasuk mengurangi peradangan yang terkait dengan stres oksidatif dan relaksasi arteri untuk memperlancar aliran darah.
3. Mengurangi peradangan
Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera.
Meskipun peradangan adalah sebuah mekanisme perlundungan, tetapi kondisi ini juga bisa menimbulkan masalah jika terus berlanjut dalam waktu lama.
Peradangan berkelanjutan terkait dengan banyak masalah kesehatan kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.
Menurut Healthline, sejumlah ilmuwan lewat beberapa penelitian percaya bahwa isothiocyanate adalah senyawa anti-peradangan utama yang terkandung dalam daun, polong, dan biji kelor.
Namun sejauh ini, penelitian hanya terbatas pada penelitian tabung reaksi dan hewan.
Masih harus diteliti apakah kelor memiliki efek anti-peradngan yang serupa pada manusia.
4. Menurunkan kolesterol
Seperti yang telah disebutkan, daun kelor diyakini mampu membantu menurunkan kolesterol.
Penelitian pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa kelor mungkin memberi efek penurun kolesterol yang serupa.
Adapun kolesterol tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko sejumlah penyakit, termasuk penyakit jantung.
Namun, kita bisa memanfaatkan sumber makanan nabati untuk membantu mengurangi kolesterol dan daun kelor menjadi salah satunya.
5. Melindungi dari keracunan arsenik
Kontaminasi arsenik pada makanan dan air terjadi di banyak bagian dunia.
Jenis beras tertentu, misalnya, mungkin mengandung kadar arsenik yang sangat tinggi.
Paparan arsenik tingkat tinggi dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan seiring waktu, seperti kanker dan penyakit jantung.
Menariknya, beberapa penelitian pada tikus menunjukkan bahwa daun dan biji kelor dapat melindungi tubuh dari beberapa efek toksisitas arsenik.
Hasil penelitian itu cukup menjanjikan, tapi perlu diteliti lebih lanjut apakah efeknya juga berlaku sama untuk manusia.
6. Mengatasi disfungsi ereksi
Daun kelor memiliki potensi sebagai afrodisiak atau membangkitkan gairah.
Untuk itu, daun kelor telah digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi dalam pengobatan tradisional.
Meskipun penggunaan ini belum terbukti dalam uji coba pada manusia, penelitian pada tikus menunjukkan bahwa kelor dapat meningkatkan fungsi seksual pada pria dengan meningkatkan kadar testosteron.
7. Menyehatkan mata
Menurut dokter dan herbalis dari Tangerang Selatan, dr Prapti Utami dalam buku "Daun Kelor: Antidiabetes, Sahabat Mata, Pelindung Ginjal" yang ditulis oleh Redaksi Trubus (2019), daun kelor kering mengandung vitamin A 10 kali lebih banyak dari wortel, sementara kelor segar empat kali wortel.
Selain itu, kelor juga mengandung mineral dan nutrrisi lain, serta antioksidan tinggi yang dapat membantu perbaikan sel, sehingga dapat mendukung pemulihan fungsi mata.
Kelor saja memang tidak bisa memberi khasiat langsung pada mata, melainkan bisa menjadi pelengkap nutrisi.
Khasiat daun kelor dapat diperoleh lewat berbagai bentuk olahan. Namun, Prapti mengingatkan agar kelor dapat dikonsumsi secara bijak.
Sebab, konsumsi kelor berlebih malah akan memengaruhhi tekanan darah atau meningkatkan asam lambung.
Cukup konsumsi satu kantong teh celup atau setara 6 gram serbuk daun kering kelor, per harinya.
Jika berbentuk daun segar, disarankan hanya mengonsumsi sekitar 30 gram.(*)