Musimnya Telah Tiba, Masyarakat Pesisir Pantai Pinrang Berburu Telur Penyu |
PINRANG,-- Masuk dalam daftar merah spesies yang terancam punah membuat satwa langka dan dilindungi itu tak bisa hidup dengan tenang. Ancaman dari perubahan iklim, pembuangan sampah di laut, perdagangan daging dan telur, sampai menjadi santapan manusia menghantui satwa pengembara samudera tersebut. Indonesia sendiri adalah rumah bagi 6 dari 7 spesies penyu di dunia yang tersebar di berbagai perairan Nusantara.
Alhasil, banyak masyarakat yang berburu penyu untuk dijual dan dijadikan santapan, bahkan di kawasan Pantai Tanroe Selatan, Kec. Duampanua tepatnya Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), satwa langka ini kerap di perjual belikan telurnya.
Menurut informasi Yayasan Masyarkat Peduli Pinrang/ Bank Sampah Peduli Pinrang, Ali Topan ada penduduk beberapa desa yang sengaja berburu telur penyu untuk di jual ke pembeli telur penyu. Solosi untuk warga yang mencari telur di jual ke pemerhati Penyu sehingga tidak di jual untuk di konsumsi tapi melahingkan untuk di budidaya (penakaran penyu).
Lanjut Ali Topan, kalau di sini penyu tidak di perjual belikan cuman telur yang di ambil untuk dijual ke pembeli, Kami berharap ada Penakaran di Tanroe Selatan sehingga pencari telur penyu menjual hasil carianya di penakaran telur penyu sehingga bisa sebagai desa konservasi untuk budidaya penyu. Info warga biasanya penyu bertelur di tanroe selatan sekitar bulan 4-6 setiap tahunya.
"Menurut pembicaraan kami dengan warga, telur penyu kami jual ke pembeli yang sudah memesan, kami juga tidak tau mau di jadikan apa itu telur penyu,"Ujarnya.(Rls)