-->

Notification

×

Indeks Berita

Klik Gambar Untuk Mendengarkan

Jurusan Fisika FST UIN Alauddin Ekspos Alat Pencuci Tangan Berbasis Sensor

Sabtu, 09 Mei 2020 | Mei 09, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-05-09T08:12:55Z
Jurusan Fisika FST UIN Alauddin Ekspos Alat Pencuci Tangan Berbasis Sensor



GOWA,--Kampanye menjaga jarak fisik dan menjaga kebersihan serta konsumsi gizi berimbang menjadi titah WHO dan pemerintah yang paling masif selama pandemi covid-19 melanda dunia.

Di indonesia khususnya, imbauan tersebut menitikberatkan pada pembiasaan untuk menjaga kebersihan personal dengan lebih sering mencuci tangan yang benar dan konsisten dengan sabun dan air.

Namun, ipenularan virus juga dapat berasal dari alat pencuci tangan yang gunakan bersama karena masing-masing pengguna harus menyentuh keran untuk memulai dan mengakhiri proses mencuci tangan.
Merespon masalah tersebut, tim dosen dan laboran Jurusan Fisik merakit alat pencuci tangan berbasis sensor cahaya infra merah bertenaga baterai 5 Volt, sehingga air akan mengalir tanpa menyentuh keran.

Muhtar, S.T., M.T selaku inisiator instrumentasi alat pencuci tangan berbasis sensor, menyatakan “alat ini memanfaatkan sensor cahaya infra merah sehingga pengguna alat tersebut bisa mencuci tangan tanpa menyentuh instrumen yang telah dirakit ke sebuah galon dan pembuangan, cukup melewatkan tangan tangan di bagian atas perangkat maka air akan mengalir”. 

Laboran jurusan Fisika yang berkolaborasi dengan dosen dan tim dari laboratorium jurusan Fisika tersebut merakit dan menguji coba alat tersebut sejak akhir April 2020 dan kini telah didesiminasikan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang mendapat sambutan hangat di Puskesmas Samata Gowa dan Puskesma Moncongloe Maros pada hari Senin tanggal 4 Mei 2020.

Pada waktu yang berbeda, Ketua Jurusan Fisika Ihsan, S.Pd., M.Si. menerangkan saat dihubungi via Whatsapp di rumahnya “cuci tangan akan sia-sia bila keran untuk mengatur keluar dan berhentinya air masih dipegang, apalagi secara berjamaah untuk membuka atau menutuphya, tim mulai terfikir untuk merangkai alat sederhana dengan sensor cahaya infra merah tersebut yang membutuhkan hanya hari untuk merakitnya.

” Alat sensor ini belum sempurna, masih banyak yang harus dibenahi, termasuk terhadap tingkat sensitivitas benda atau cahaya. Tim kami akan terus bekerja dan kami merencanakan untuk mengajukan paten sederhana dalam waktu dekat dengan karya tersebut.”

Demikian Dosen yang memiliki sepasang putra dan putri tersebut mengimbuhkan. Alat yang mengandalkan baterai bertenaga 5 Volt sebagai sumber arus listriknya, dilengkapi dengan pembuangan yang memiliki sistem filtrasi alami menggunakan arang, ijuk, pasir dan silika sehingga limbah cairan cuci tangan tidak mencemari tanah/lingkungan. 

Hadirnya alat pencuci tangan sederhana berteknologi sensor ini diharapkan menjawab berbagai upaya untuk menghindari kemungkinan terjadinya transmisi virus melalui keran air sehingga kita dapat semakin konsisten untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebagai salah satu protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 ini, dengan senantiasa mengedepankan aspek hemat dan ramah lingkungan sebagaimana prinsip yang dihadirkan oleh Alat rakitan tim jurusan fisika FST UIN Alauddin Makassar yang lahir dari rasionalitas keilmuan yang mereka miliki. Semoga senantiasa mendatangkan manfaat yang bermuara pada aktualisasi pada keseharian segenap kita, Aamiin. (HF)

Coffee Ginseng 5 In 1

×
Berita Terbaru Update