Bank Sampah Peduli Pinrang Berkunjung di Bank Sampah Yayasan Peduli Negeri di Makassar |
PINRANG,--Kebanyakan sampah rumah tangga berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Selebihnya hanya dikubur untuk dijadikan kompos, didaur ulang atau dibakar. Untuk mengolah sampah sendiri memang perlu teknologi yang mahal dan dengan cara yang agak rumit.
A. Nurdiansyah meneger lingkunganYayasan Peduli Negeri dan sebagai pengurus bank sampah Nasional. kini telah tejadi perubahan metode mengolah sampah organik dengan cara yang lebih sederhana dan dengan biaya murah. Hebatnya, cara memproses sampah ini tidak butuh teknologi mahal. Yang dibutuhkan hanyalah serangga.
Pemanfaatan Magot Sebagai Pengolah Sampah Organik
Yah, saat ini cara memproses sampah berbasis serangga memang tengah dikembangkan. Dengan program biokonversi, kandungan nutrien yang ada di dalam sampah organik dapat dikonversi menjadi nutrien bentuk lain yaitu biomassa magot.
Biokonversi ini mampu mengolah sampah organik dalam waktu yang lebih cepat dan biaya murah. Selain itu program ini mudah diterapkan oleh siapa saja dari berbagai kalangan. Dan yang lebih penting, produk yang dihasilkan mempunyai nilai ekonomi.
Informasi seputar pemanfaatan magot ini lebih detail dan lengkapnya bisa dipelajari dari buku yang ditulis seorang peneliti di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Melta Rini Fahmi. Dalam buku yang diberi judul: ‘Magot, pakan ikan protein tinggi dan Biomesin Pengolah Sampah Organik’ ini, perempuan yang tinggal di Depok ini memaparkan pengalamannya memanfaatkan magot sejak tahun 2004 silam.
Dalam buku yang diterbitkan oleh Penebar Swadaya ini juga Rini menguraikan bagaimana cara memproses sampah organik yang memanfaatkan larva Black Soldier Fly (BSF). Larva jenis ini sangat aktif memakan berbagai bahan organik seperti buah-buahan, sayuran, sampah pasar, sampah dapur, limbah ikan, serta kotoran hewan ternak.
Namun tidak perlu khawatir, lalat BSF ini tidak teridentifikasi sebagai vektor penyakit, baik saat masih dalam bentuk larva maupun ketika sudah dewasa. Buktinya, pemanfaatan magot sebagai pengurai sampah yang efektif dan handal telah dilakukan juga oleh negara-negara berkembang lainnya. Dan kini, di Indonesia pun sudah mulai diterapkan juga.
A. Nurdiansyah memaparkan bagaimana binatang yang punya citra buruk karena dianggap bisa menyebarkan penyakit ini bisa menjadi sangat bermanfaat. Dia bercerita, sampah-sampah yang telah sampai di Unit Pengolahan Sampah (UPS) awalnya dipilah berdasarkan kategorinya masing-masing.
Ia melanjutkan, sampah organik yang telah dipisahkan ini kemudian dijadikan makanan magot. Magot sangat rakus dalam memangsa sampah organik ini. Apapun dimakan tanpa sisa, mulai dari sampah buah sampai tulang ayam.
"Satu gram telur lalat hitam, perlu sekitar satu kilogram sampah organik," katanya ketika ditemui di kantor Yayasan Peduli Negri di Makassar, Kamis (8/8/2019) lalu.
Udihien penaggung jawab program Yayasan Peduli Negeri ( mentor Sekolah Sehat ).
"Orang- yang punya tekad kuat dan peduli akan bisa mengalahkan semua itu, kepudulian seorang pemerhati sampah Pinrang ini meski terkendala fisik tapi tetap semangat kita harus menberikan aspirasi yang luar biasa " ujarnya.
5 Keuntungan Mengelola Sampah Organik Pakai Magot
Sampah, khususnya sampah organik jika dikelola dengan baik akan menghasilkan nilai ekonomis. Namun sayangnya, masih banyak orang yang enggan melakukannya. Padahal ada cara mudah untuk melakukan hal itu. Dengan memanfaatkan magot lalat Black Soldier Flies contohnya.
1. Pengurai sampah
Magot atau larva yang dihasilkan dari telur lalat hitam (BSF) sangat aktif memakan sampah organik. Sampah rumah tangga seperti sayur, buah dan lainnya bisa sangat cepat diurai menjadi pupuk.
2. Tidak Berbau
Sampah organik yang membusuk akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Apalagi jika sampah tersebut jumlahnya banyak. Untuk mencegahnya kita bisa meminta pertolongan magot. Setelah sampah rumah tangga kita pilah, sampah organik bisa langsung kita berikan kepada magot-magot yang rakus. Dan hebatnya, sampah organik yang langsung dimakan magot tersebut tidak sempat menimbulkan bau tidak sedap.
3. Menghasilkan Pupuk
Magot yang makan sampah organik tersebut akan mengeluarkan kotoran. Nah kotoran ini sangat baik untuk dijadikan pupuk alami. Pupuk yang dihasilkan para magot ini bisa bernilai ekonomis tinggi.
4. Magot sebagai alternatif pakan ternak
Di tengah tingginya pakan ternak, magot adalah salah satu alternatif pakan ternak yang cukup murah. Magot mengandung protein yang cukup tinggi. Magot yang berwana kuning pucat itu bisa dipakai untuk pakan ikan.
5. Biaya Murah
Dibanding dengan mengolah sampah organik dengan teknologi, mengolah sampah dengan bantuan magot sangat murah. Kita hanya menyediakan kandang lalat hitam yang berasal dari kayu dan kain hitam, juga bak-bak untuk memelihara magot sehingga mereka mampu mengolah sampah menjadi pupuk organik.
Magot Sebagai Pakan Alternatif
Ali Topan Pendiri Bank Sampah Peduli Pinrang, saat berkunjung di Bank sampah yayasan Peduli Negri di Makassar. Dengan Pengetahuan yang di berikan kepada kami sangat bermanfaat semoga bisa magot berkembangkan di Pinrang.(Rls)