Tips Bijak Gunakan Medsos di Bulan Puasa
NASIONAL,--Ketua Pengurus Cabang Lembaga Ta'mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kota Surakarta, M Fadhil, menjadi salah satu narasumber dalam diskusi bertajuk Bermedsos Sehat di Bulan Ramadhan, Jumat (10/5).
Acara yang bekerjasama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Soloraya ini, disiarkan langsung dari Studio RRI Pro 1 FM 101. Dalam kesempatan tersebut, Fadhil menyampaikan cara bermedsos yang sehat dalam perspektif agama.
Menurutnya, media sosial (medsos) diibaratkan seperti sebilah pisau, yang tergantung seseorang dalam menggunakannya, bisa bermanfaat dan bisa juga menjadi berbahaya manakala tidak bijak dalam memakainya.
"Medsos itu bisa bagaikan pisau, tergantung kita dalam menggunakannya bisa bermanfaat dan bisa juga membunuh kita. Seperti halnya tatkala kita menyebar berita bohong atau hoaks kita bisa dikategorikan menyebar fitnah, padahal fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan," terang Fadhil.
Ditambahkan Fadhil, dalam bermedsos juga mesti juga tahu akan baik buruk akibatnya, yang tidak hanya di dunia tapi juga akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.
"Yang paling penting bagi kita orang-orang yang beriman, semua yang kita lakukan pasti ada balasannya. Berbuat baik akan dibalas baik dan tatkala berbuat buruk akan mendapatkan balasan buruk pula," tuturnya.
Sementara itu Erwina Tri, perwakilan dari Mafindo Soloraya memberikan tips sehat dalam bermedsos. Pertama, ketika akan membuat atau sharing status mesti dipikirkan dahulu apa manfaatnya.
"Kemudian berkaitan dengan suatu berita cek dulu kebenarannya atau ditabayunkan, kita harus sadar ada pihak pihak yang melaluI medsos menyebarkan propaganda sesuai dengan kepentingannya," kata dia.
Kemudian lanjut Erwina, selain klarifikasi atau tabayun, juga jangan mudah mempercayai informasi, apalagi berita dengan judul yang bombastis. "Paling penting, selalu tanyakan kepada ahlinya," ujarnya.
Kepada NU Onlline, Ahad (12/5) Erwina menyayangkan moment ramadhan tidak membuat sebagian orang untuk menghentikan aktivitas menyebar hoaks.
"Pascapemilu ini hoaks masih banyak beredar dan justru semakin menjadi dan merajalela. Bahkan ramadhan ini ternyata tidak membuat untuk menghentikan menyebar hoaks," ungkap Erwina. (Ajie Najmuddin/Muiz/NU online)