-->

Notification

×

Indeks Berita

Klik Gambar Untuk Mendengarkan

GP Ansor Sulsel Deklarasi Gerakan Rabu Putih

Kamis, 04 April 2019 | April 04, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-04-04T08:27:21Z

GP Ansor Sulsel Deklarasi Gerakan Rabu Putih

MAKASSAR – Jelang hari pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat tiga hal penting dalam pesta Demokrasi 5 tahunan ini.

Hal tersebut dibeberkan oleh Ketua GP Ansor Sulsel Rusdi Idrus dalam Deklarasi Gerakan Rabu Putih yang disupport oleh sejumlah Banom NU seperti Fatayat NU, IPNU-IPPNU, Forum Santri Nasional, MATAN NU ini berlangsung di Lantai 4 Gedung PW NU Sulsel, Jalan Perintis Perintis Kemerdekaan, Makassar, Rabu (3/4/2019).

Rusdi Idrus menjelaskan, ketiga hal penting itu merupakan hasil analisa dari internal GP Ansor jelang penyelenggaraan Pemilu 2019.

“Jelang Pemilu, ada beberapa pokok masalah yang kita hadapi berdasarkan hasil kajian dan analisa GP Ansor,” ungkap Rusdi Idrus.

Pertama kata Rusdi Idrus adalah adanya intimidasi dan persekusi terhadap pemilih. Ini terjadi di beberapa wilayah. Jadi disebutkan Rusdi Idrus, mereka (sebagian masyarakat) merasa ditakut-takuti bahwa pemilu akan memunculkan peperangan dan perpecahan. Isu perpecahan ini dalam analisa GP Ansor, banyak diproduksi oleh kelompok-kelompok penyebar hoax.


“Kedua adanya kekhawatiran adanya Golput dan rendahnya partisipasi pemilih. Kita berharap masyarakat memenuhi hak pilih sesuai yang ditentukan oleh KPU. olehnya itu kami akan mengawal dan mendorong, sehingga betul-betul pemilu kali ini bisa menghasilkan Pemilu berkualitas,” tegas Rusdi Idrus.

Ketiga disebutkan Rusdi Idrus, yakni maraknya pula gerakan kampanye di tempat ibadah atau yang sering disebut dengan politisasi tempat ibadah.

Gerakan ini misalnya pemasangan Alat Peraga Kampanye peserta Pemilu dan Pilpres di Rumah Ibadah, hingga ceramah-ceramah di rumah ibadah yang mengandung unsur kampanye.

“Tiga maraknya terjadi politisasi rumah ibadah. Tentu dijamin oleh Undng-undang bahwa tidak boleh mempolitisasi rumah ibadah,” ujar Rusdi Idrus.

Sehingga untuk mencounter isu di atas ditegaskan Rusdi Idrus, 15 ribu kader dari GP Ansor bersama beberapa banom NU akan mengerahkan kekuatan penuh untuk mengawal pesta demokrasi 2019 kali ini.

“Sehingga kita bersepakat mendorong gerakan rabu putih, dimana kita berharap Pemilu 2019, mendorong masyarakat memdatangi TPS dengan memakai baju putih,” ungkap Rusdi Idrus.

Termasuk disebutkan Rusdi Idrus, GP Ansor, Fatayat, IPNU-IPPNU, MATAN, hingga Forum Santri Nasional akan mengawal penyelenggara Pemilu 2019.

“KPU tidak perlu takut akan adanya intimidasi apalagi adanya oknum oknum yang mencoba menggagalkan Pemilu, GP Ansor siap berdiri paling depan. Kami akan memback up penyelenggaraan Pemilu. Juga kita akan mencounter berita-berita hoax atau berita fitnah yang tersebar di masyarakat,” tutup Rusdi Idrus. (rls/*)


Coffee Ginseng 5 In 1

×
Berita Terbaru Update