Para Petani Tambak Pinrang Ikuti FGD Dari Tim Oxfam |
PINRANG,– untuk meningkatkan produksi para petani tambak terutama perikanan budidaya, Pemerintah Kabupaten Pinrang menggandeng beberapa pihak guna mecari solusi dalam pengembangan kuantitas serta kualitas produksi para petani tambak udang di Kabupaten Pinrang.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 5 hari ini melibatkan beberapa pihak yang dianggap penting untuk berdiskusi untuk Bersama – sama mencari solusi pengembangan sektor tambak udang di beberapa wilayah kecamatan pesisir yang menjadi sentra tambak udang di Kabupaten Pinrang.
Pihak tersebut diantaranya, Para Petani Tambak, Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Sulawesi selatan, dan pihak perusahaan eksportir PT Atina dan Pihak Pemerintah Kabupaten Pinrang.
Kegiatan ini juga melibatkan Pihak Oxfam yang merupakan sebuah federasi internasional yang bergerak dalam pengembangan sumberdaya manusia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain melakukan Focus Group Discussion, Kegiatan ini juga menyelenggarakan sekolah lapang dimana Kecamatan Lanrisang sebagai salah satu sentra Tambak Udang di Kabupaten Pinrang menjadi locus dan para peserta bisa langsung mempraktekkan hasil dari kegiatan yang telah di presentasikan.
Kepala Sub Bidang Pelayanan BMKG Sulawesi selatan Siswanto yang turut menghadiri kegiatan ini Sabtu (30/3/2019) menuturkan pentingnya kegiatan ini, menurutnya, faktor – faktor penunjang keberhasilan para petani tambak tidak hanya pada faktor teknis dan mekanisme tepat yang dilakukan para petani tambak, tetapi ada beberapa faktor pendukung yang memang harus diperhatikan untuk menghasilkan produksi udang yang berkualitas.
“salah satunya faktor cuaca dan iklim, ini mengapa kami turut hadir pada kegiatan ini” ungkapnya.
Siswanto melanjutkan, iklim tropis di Indonesia memang tidak menjadi persoalan yang menghambat produksi udang, tetapi para petani juga perlu mempertimbangkan cuaca sebagai faktor pendukung, alangkah baik jika para petani dalam melakukan penebaran benih, pemberian pakan dan perawatan mempertimbangkan waktu dan cuaca yang cocok agar menghasilkan Produksi udang yang berkualitas.
“Kalau hasil produksi berkualitas tentu eksportir akan membeli dengan harga tinggi, dan akhirnya peningkatan kesejahteraan petani akan tercapai”. Tutup Siswanto.(*/Rayi)