 |
| Hari Peduli Sampah Nasional, Dibuktikan Melalui Aksi Pungut Sampah Serentak. |
PINRANG,--Hari Peduli Sampah 21 Februari 2019 Ketika melewati ruas jalan yang terdapat Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS), banyak orang terlihat menutup hidungnya.
Mereka terganggu dengan aroma tak sedap yang menyeruak dari timbulan sampah, seolah-olah hal tersebut harus segera dihindari. Namun tak banyak yang menyadari bahwa dari timbulan tersebut mungkin ada sampah-sampah yang berasal dari rumah mereka. Atau dengan kata lain, timbulan tersebut muncul karena kontribusi sampah dari masing-masing mereka.
Kondisi yang lebih memprihatinkan muncul bila ada orang yang memiliki perilaku negatif, membuang sampah sembarangan asal buang.
Kondisi yang lebih memprihatinkan muncul bila ada orang yang memiliki perilaku negatif, membuang sampah sembarangan asal buang.
Aneka macam sampah terlihat menyumbat got, terapung bebas mengikuti aliran sungai, terhempas di bibir pantai, atau bahkan terlihat menjerat tubuh satwa di laut lepas di berbagi daerah.Hal tersebut diungkapkan Bagian pemasaran Bank Sampah Peduli Pinrang, A. Agus Sarifuddin,.
A.Agus Juga menyebut total jumlah sampah Indonesia pada tahun ini akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada (sumber: cnnindonesia).
"Kendalikan sampah pelastik melalui peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), kita diingatkan kembali untuk peduli terhadap permasalahan sampah. Bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat, dan rendahnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar membuat permasalahan sampah makin pelik. Salah satu hal yang dapat kita lakukan adalah dengan meminimalisir sampah. Memilah sampah secara mandiri merupakan salah satu cara untuk mengurangi timbulan sampah di TPS. Apabila masing-masing rumah tangga telah melakukan pemilahan antara sampah organik dan anorganik, serta memanfaatkan dan mengelola sampah organiknya sendiri, maka timbulan sampah akan dapat dikurangi. Mengubah sampah menjadi berkah"ungkapnya.
"Kendalikan sampah pelastik melalui peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), kita diingatkan kembali untuk peduli terhadap permasalahan sampah. Bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat, dan rendahnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar membuat permasalahan sampah makin pelik. Salah satu hal yang dapat kita lakukan adalah dengan meminimalisir sampah. Memilah sampah secara mandiri merupakan salah satu cara untuk mengurangi timbulan sampah di TPS. Apabila masing-masing rumah tangga telah melakukan pemilahan antara sampah organik dan anorganik, serta memanfaatkan dan mengelola sampah organiknya sendiri, maka timbulan sampah akan dapat dikurangi. Mengubah sampah menjadi berkah"ungkapnya.
Lanjutnya kata dia, "Kepedulian terhadap permasalahan sampah rupanya menjadi salah satu alasan bagi kami membantu pemerintah untuk mengurangi sampah serta makasi buat pemerintah yang merespon baik kegiatan kami," ujarnya.
Sementara Ketua aksi Arif , pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional aksi dengan melakukan aksi pungut sampah sertentak di lokasi yang berbeda-beda dengan beberapa komunitas, okp , sekolah dan lain lain.
"Melihat banyaknya orang membuang sampah bukan pada tempatnya, aksi pungut sampah serentak, menawarkan kepada masyarakat sekitar untuk mengelola sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat secara ekonomi,"jelasnya
Tambahnya kata dia, Aksi sentak merupakan salah satu bentuk dari rasa peduli yang diwujudkan melalui aksi. Kegiatan mereka berkontribusi untuk mengurangi dan memanfaatkan kembali sampah plastik yang ada di wilayahnya masing - masing.
"Dengan Momentum Hari Peduli Sampah Nasional dapat menjadi pelecut bagi kita untuk makin peduli dan bertanggung jawab akan permasalahan sampah. Apabila kita tidak dapat berkontribusi mengatasi timbulan sampah, setidaknya kurangilah penggunaan barang-barang yang akan berpotensi menambah jumlah sampah karna menibulkan berbagi masalah seperti bencana alam,"pungkasnya.(Rls/Alt)
