PINRANG,--Seorang janda berusia 79 tahun kab.pinrang hidup di rumah yang mau roboh akibat terjangan Angin Puting beliau. Tampak bagian belakang ruangan rumahnya yang ditempati tidak layak.
Terpantau bagian atapnya pecah dan tidak komplit, sementara sebagian besar dinding rumahnya sudah miring dan disangga dengan bambu dan kayu hasil dari dia mengumpul dari di pesisir pantai.
Kasihan, Sambil Nangis Nenek Indo Asse Warga Pinrang Ini Memohon Bantuan |
Saat hujan di tambah angin yang begitu kencang, air masuk dalam ruangan. Kondisi itu juga membuat rumahnya terlihat sangat kumuh. Ditambah dengan perabot yang berserakan di sudut ruangan.
Indo Asse, hanya terseduh lepuh saat memperlihatkan Kartu keluarga yang dimilikinya saat sahabat news dan petugas dari dinas sosial Pinrang berkunjung ke rumahnya di lingkungan minangakae. Kelurahan langga. Kecamatan Mattiro sompe, Sabtu (5/1/2019).
Disaat ditemui Indo Asse Menceritakan Kisahnya yang hidup sebatang kara di rumahnya yang hampir roboh Berulangkali, ia menyebut nama Tuhan sambil menyeka air matanya.
Ia menceritakan, nasib hidupnya berubah setelah suaminya sering sakit-sakitan dan akhirnya meninggal dunia 3 tahun lalu. Suaminya adalah seorang nelayan dan Di tinggal anaknya merantau.
"Iee nak, saya tidak ada pekerjaan dan tetangga yang memberikan bantuan seadanya," ujarnya.
Di tanyai terkait Bantuan program dari pemerintah dirinya beberapa bulan terakhir ini tidak terdaftar sebagai penerima padahal sebelumnya mendapatkan bantuan.
Sementara Herman kepala lingkungan di daerah tersebut saat ditemui Mengatakan Indo Asse Masuk dalam program penerima bantuan,
" kami usulkan indo Asse namun pas Sering diusulkan Namanya tidak ada untuk menerima program tersebut, kami juga mengupayakan hal tersebut, padahal data indo Asse kami sudah usulkan,"pungkasnya (har)..