Cambang Makarukka "BENCANA" |
PUISI,---Pada senduh dan isak tangis di sekeliling kota.
Ada doa lama-lama jadi keras terdengar.
Menumbuhkan semangat di tengah-tengah duka.
Menumbuhkan semangat di tengah-tengah duka.
Membangun keyakinan di saat nestapa.
Di seluruh pulau sama terekam.
Kesedihan masih tapi taklantas patah.
Kesedihan masih tapi taklantas patah.
Semangat tetap untuk bertahan.
Dan yakin tuhan tak akan meninggalkan.
Dan yakin tuhan tak akan meninggalkan.
Maka kepada semua saudara ,sahabat ,kerabat ,dan kepada semua yang ada di mana bencana datang.
Pastikan dan yakinlah kalian tak sendiri.
Kalian tak sendiri , doa kami , tenaga kami , semua kami kirimkan karna kami ini saudara.
Manakala bencana datang dan kau masi sibuk nyinyir kesana kemari .
Tak peduli yang kesakitan .
Meraung-raung dalam duka .
Tak peduli siapa .
Maka kau hanyalah daging yang berjalan , bukan lagi manusia.
Tak peduli yang kesakitan .
Meraung-raung dalam duka .
Tak peduli siapa .
Maka kau hanyalah daging yang berjalan , bukan lagi manusia.
Apa lagi saat bencana menghantam ,dan kau justru senang peroleh kesempatan untuk menohok lawan mu .
Mengaitkan sifat dirinya dekan bencana yang datang .
Mempropokasi masyarakat seolah bencana hadir lantaran salah lawan mu.
Mengaitkan sifat dirinya dekan bencana yang datang .
Mempropokasi masyarakat seolah bencana hadir lantaran salah lawan mu.
Maka kau tentulah dan pastilah hanya sesendok sampah .
Manakala bencana datang .
Marilah kita ulurkan tangan bantu sesama.
Marilah kita ulurkan tangan bantu sesama.
Jngan justru jadikan bencana sebagai sarana menghina dan menista .
Satu lagi .
Pada garis cinta ada kekuatan yang mampu kalahkan garis bencana.
Lantaran semua saling tolong dan saling bantu.
Pada garis cinta ada kekuatan yang mampu kalahkan garis bencana.
Lantaran semua saling tolong dan saling bantu.
Pada garis cinta ada Doa doa yang di panjatkan pada yang maha kuasa.
Memuji selalu padanya .
Kala suka maupun duka.
Kala suka maupun duka.
Pada garis cinta ada semangat untuk bangkit dari bencana.
Puing-puing di tata lagi .
Kehidupan di bangun kembali .
Puing-puing di tata lagi .
Kehidupan di bangun kembali .
Pada garis cinta ada engkau , aku , dia , kami , mereka , dan kita semua.
- Cambang Makarukka. (Mahasiswa STAI DDI Pinrang/ Aktivis PMII)