OPINI,--Game sejatinya adalah sebuah permainan yang berfungsi sebagai pengisi waktu dan akan semakin seru jika dimainkan bersama teman-teman. Kita saling bertatap muka, saling melihat kondisi para peserta, dan menyaksikan ekspresi yang akan selalu kita kenang.
Namun hal ini tidak berlaku di masa kini, perkembangan tekhnologi dan pengaruh globalisasi mampu mendobrak watak dan sikap para korbannya. Game online yang hadir di masa kini seakan begitu sakti menarik perhatian dan membuat para korbannya jatuh cinta pada dunia lain.
Bayangkan jika game online telah menjadi kebutuhan manusia, miris melihat kondisi bangsa di masa yang akan datang terutama pada pemuda penerus bangsa. Ilmu seakan tak menarik lagi, pemuda seakan tak lagi memiliki mental yang diharapkan bangsa ini.
Beberapa kerabat yang ada di kabupaten pinrang khususnya yang berada di pedesaan dimana juga sependapat denganku mengungkapkan bahwa bukannya kita tidak senang akan bermain game namun ada batasan untuk hal itu, tidak menjadikannya hal yang fardu.
Dulu malam hari adalah waktu kita rehab sejenak setelah seharian bekerja dan bercanda gurau bersama teman-teman, namun saat ini berbeda, para gamers berkumpul namun memiliki dunia yang berbeda antar satu dengan yang lainnya.
Beda lagi dengan teman saya sebut saja ibnu, dia adalah pemuda pekerja dimana waktu rehabnya adalah waktu yang begitu berharga untuk diluangkan bersama teman-teman, namun apa yang ia saksikan nyaris membuatnya berasumsi bahwa perkembangan tekhnologi seperti game online adalah hal yang tidak berfaidah.
Bagaimana tidak, waktu yang dia luangkan hanya membuatnya merasa seperti orang asing dan seakan bodoh hadir untuk menyaksikan teman-temannya berada pada dunia mereka masing-masing.
Disisi lain, sebagian gamers mungkin akan berasumsi bahwa tidak ada hal lain yang mampu kita lakukan untuk mencari kesenangan dari pada berkumpul yang hanya akan menghasilkan cerita kosong.
Ya kesenangan hingga larut malam, mengorbankan kesehatan yang mungkin tidak akan menghasilkan apa-apa. Bisa saja itu akan menjadi hal yang baik jika sebagian gamers mendapatkan hasil dari jerih payahnya namun jika itu hanya akan menjadi sebuah penjajahan, ya kalian harus kuat merasakan yang namanya pahitnya kehilangan teman. Dan inilah salah satu penyebab adanya perbedaan dalam hal mental para pemuda zaman old dengan pemuda zaman now.
Kendati demikian, kita juga tidak mampu menyalahkan sepenuhnya pada perkembangan tekhnologi karena itu dibutuhkan dan juga kita tidak menyalahkan para gamers.
Hanya saja para gamers seharunya tidak terlalu berlebihan dalan hal ini, luangkanlah waktumu untuk temanmu jangan waktu luangmu hanya kau sisipkan untuk bermain game. Karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik dan pasti ada konsekuensi baik itu dalam hal kesehatan ataukah interaksi sosial.(*)
Penulis : Adi Saputra