Ket gambar. Abdul Wahid Nara Kepsek SMAN 9 Pinrang |
PINRANG,--Adanya pengungsi dari korban gempa dan tsunami di wilayah Palu dan Donggala Sulteng di Pinrang membuat SMAN 9 Pinrang siap menampung siswa SMA dari daerah tersebut.
Sesuai instruksi dari kadis pendidikan Sulsel Bapak Irman Yasin Limpo bahwa jika ada siswa dari korban gempa maka sekolah SMA mesti menerima.
"kami siap menerima dan menampung siswa dari Sulteng korbang gempa jika mau sekolah di SMAN 9 Pinrang" katanya. "jika ada pengungsi diwilayah cempa siswa SMA, kami siap menerimanya" jelas Wahid Nara.
Sebelumnya, Dinas Provinsi Sulawesi Selatan mengeluarkan surat edaran untuk menerima sementara siswa, yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Mulai sekarang sekolah sudah bisa menerima siswa-siswi yang datang dari Sulawesi Tengah," kata Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo, kepada wartawan kemarin.
None sapaan akrab Irman mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum memiliki data terkait pelajar korban bencana Sulteng yang ada di Sulsel. "Yang penting melapor dulu," tambah None.
Dalam surat edaran itu, Dinas Pendidikan Sulsel menjelaskan, akibat bencana yang terjadi beberapa hari yang lalu, beberapa sekolah mengalami kerusakan, sehingga berdampak pada proses belajar mengajar. Khususnya untuk jenjang SMA/SMK/SLB.
"Oleh karena itu, diminta kepada saudara/i untuk menerima siswa-siswi tersebut yang terkena bencana alam. Terutama yang berasal dari kota Palu, Donggala dan Sigi. Untuk sementara diterima sebagai siswa titipan," begitu bunyi poin pertama pada surat edaran Disdik Sulsel.
Kedua, bagi siswa yang ingin menjadi siswa tetap di Makassar, agar dapat dilihat dari aspek kebutuhan rasio proses belajar mengajar di sekolah.
Tiga, bagi siswa titipan sementara, agar tidak dimintai kelengkapan administrasi dan kelengkapan sekolah.
Empat, untuk kelengkapan buku bacaan, dapat dipinjamkan dari perpustakaan atau sumber lain yang tidak melanggar ketentuan yang berlaku.
Menginstruksikan guru BK, untuk melakukan pembinaan kesiswaan bagi siswa yang mengalami trauma healing jika diperlukan.
Terakhir, mengecek dapodik siswa-siswi tersebut untuk memastikan siswa-siswi benar berasal dari Palu, Donggala dan Sigi, sambil menunggu validasi siswa Dapodik Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah.(har)