Sestama BNPT: Halau Radikalisme Dengan Kearifan Lokal
|
NASIONAL,--Radikalisme yaitu paham yang menolak pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI+ dan Bhineka Tunggal Ika jelas Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. Musafir Pababari.
Menurutnya, harus dibangun kesadaran berbangsa dan bernegara secara kolektif dalam meningkatkan daya tangkal masyarakat terhadap radikalisme.
Tidak lupa Guru Besar UIN ini mengapresiasi kegiatan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT RI) Workshop Video Pendek BNPT "Menjadi Indonesia" yang melibatkan pelajar se-Sulawesi Selatan.
"Kegiatan ini perlu kita apresiasi bersama, karena bagian usaha dalam merekatkan dan membangun kesadaran berbangsa dan bernegara, khususnya bagi pelajar SMA dan Sederajat di Kab. Gowa" apresiasi Musafir Kepada Sekretaris Utama BNPT RI.
Selanjutnya, Marsda. TNI. Dr. A. Adang Supriyadi, M.M (Sekretaris Utama BNPT RI) bahwa jihad mengorbankan anak isteri dengan bom bunuh diri adalah bukti bahwa kelompok ini tidak beragama. Radikalisme dan terorisme adalah kejahatan luar biasa yang harus kita ditanggulangi bersama.
"Salah satu langkah untuk menghambat kelompok tersebut adalah dengan memperkuat nilai-nilai kearifan lokal. Saya rasa Sulawesi Selatan kuat akan nilai-nilai budaya yang dimiliki termasuk sikap toleransi dan saling menghargai" tegas Adang juga dosen Universitas Pertahanan Indonesia.
Terkait dengan kegiatan ini beliauenyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menghalau paham radikalisme bersama dengan para pelajar se-Sulawesi Selatan. Kita berharap setelah kegiatan ini dan peserta kembali di sekolah masing-masing melanjutkan pesan-pesan BNPT dan FKPT dalam pencegahan paham radikalisme, tutupnya.(map/Rls)