Ins. |
KESEHATAN - Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker, salah satunya yaitu jenis pekerjaan. Hal ini mungkin terjadi, sebab ada sebagian pekerjaan yang menuntut beberapa orang sering terpapar bahan kimia, radiasi, dan lainnya.
Mengutip Reader’s Digest, berikut ini beberapa pekerjaan yang bisa meningkatkan risiko kanker.
Pramugari
Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Environmental Health, awak kabin lebih banyak terpapar ionizing radiation (radiasi ionisasi) di ketinggian.
Hal ini meningkatkan risiko kanker, seperti kanker payudara, serviks, rahim, tiroid, esophagus (kerongkongan), usus besar, perut, hati, dan pankreas.
Beberapa data juga mengungkapkan bahwa angka kanker payudara pada perempuan yang bekerja sebagai pramugari adalah 50 persen lebih tinggi, daripada perempuan dengan profesi lain. Sementara itu, tingkat kanker kulit non-melanoma empat kali lebih tinggi.
Pekerja kantoran
Terlalu sering duduk dapat meningkatkan risiko kanker kolon (kanker usus besar) dan endometrium (lapisan rahim bagian dalam). Menurut seorang peneliti dari Jerman, orang yang menghabiskan banyak waktu untuk duduk 24 persen lebih berisiko terkena kanker kolon, dan 32 persen lebih berisiko terkena kanker endometrium.
Bahkan, setiap penambahan waktu duduk sebanyak dua jam meningkatkan risiko sebanyak 10 persen. Untuk dapat mengurangi risiko ini, kamu perlu lebih sering bangun dari tempat duduk dan bergerak (seperti berjalan kaki), terutama setelah makan.
Petani
Menurut Agricultural Health Study(AHS), sebuah penelitian yang dilakukan selama beberapa dekade oleh berbagai kelompok pemerintah mengungkapkan bahwa petani dan anggota keluarga mereka didiagnosis beberapa kanker. Antara lain, yaitu leukemia, kanker perut, otak, prostat, kulit, dan lainnya.
Pestisida mungkin merupakan salah satu penyebab besar dari kondisi ini. Namun AHS juga mengutip bahwa knalpot, debu, virus hewan, pupuk, mikroba tertentu, dan lainnya berkontribusi terhadap kondisi ini.
Pekerja sif malam
Menggaggu jam internal atau ritme sirkadian (jam biologis yang mengatur siklus tubuh selama 24 jam) juga dapat meningkatkan risiko kanker.
Penata rambut
Meskipun pewarna rambut tidak membawa banyak risiko bagi sebagian besar orang, penata rambut tetap terpapar risikonya. Sebuah senyawa yang terdapat di dalam pewarna rambut dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih pada penata rambut.
Untuk meminimalkan risiko, pekerja salon harus mengenakan sarung tangan setiap kali hendak menyentuh produk kimia.(*)