Ist. |
"Mayoritas parpol dinilai tengah mengalami krisis kaderisasi. Parpol kurang konsisten untuk bisa menarik simpati publik,"
NASIONAL,--Partai politik (Parpol) harus mengusung calon anggota legislatif (Caleg) berkualitas agar kinerja parlemen semakin membaik. Jika tidak, masyarakat akan semakin mempertanyakan kinerja parlemen karena ketidakmampuannya membawa aspirasi masyarakat.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfarby, mengakui, selama ini caleg berkualitas jarang muncul karena sikap pragmatisme parpol.
Hampir semua parpol pun mengalami krisis kaderisasi dan memilih jalan pintas dengan merekrut orang-orang luar kader yang hanya memiliki tingkat keterpilihan atau electoral tanpa memperhatikan kualitas.
"Memang hampir mayoritas parpol mengalami krisis kaderisasi. Itu yang membuat kurang tersedia kader yang selain punya kapasitas juga yang punya kemampuan untuk menarik simpati publik," kata Adjie Alfarby, Rabu (4/7) di Jakarta.
Adjie mengatakan, parpol hingga saat ini hanya mempertimbangkan caleg yang punya magnet electoralcukup tinggi. Hal itu, membuat parpol ambil jalan pintas untuk merangkul nama-nama atau tokoh di luar partai untuk menjadi caleg.
"Fenomena ini tujuannya agak pragmatis. Pertama untuk memenuhi kuota. Kedua, targetnya untuk meraih suara, karena partai juga mengejar kenaikan PT. Kondisi ini, membuat parpol semakin pragmatis," ucapnya.
Selain faktor kaderisasi yang kurang, Adjie menambahkan, pihaknya juga melihat selama lima tahun parpol kurang konsisten untuk bisa menarik simpati publik. Akibatnya, menjelang pileg, parpol menjadi panik sehingga tetap berupaya mengambil calon di luar kader.
Atas kondisi ini, menurut Adjie, menimbulkan konsekuensi lain bagi parpol. Yakni, tokoh atau nama yang tidak terlalu terkait dengan partai, bukan orang partai, biasanya loyalitasnya rendah.
"Mereka mudah pindah partai dan mereka tidak punya beban. Disisi lain, ideologi atau platform partai juga kurang menancap. Mereka juga tidak terlalu paham dengan arah partai," ungkapnya.
Adjie menambahkan, pihaknya mengingatkan fungsi kaderisasi parpol, yang salah satu tujuannya menciptakan atau membangun kader yang berkualitas harus terus menerus dilakukan.
"Jika kader parpol berkualitas yang diusung, maka kedepannya wajah parlemen Indonesia akan jauh lebih baik ketimbang sekarang," pungkasnya.(*)
Sumber: Suara Pembaruan