![]() |
Ket foto : Akbar Ketua GNPHI Pinrang |
Ketua GNPHI Pinrang : Berpenghasilan Tak Layak, Pemerintah Harus Perhatikan Profesi Perawat
PINRANG,--Perawat merupakan salah satu pekerjaan mulia karena sabar merawat pasien yang sakit. Tepat pada 12 Mei , semua perawat bersukacita memperingati Hari Perawat Sedunia.
Perawat juga menjadi tenaga medis yang membantu orang agar tetap sehat. Karena setiap harinya mereka mau melayani pasien sakit dalam situasi apapun.
Kesabarannya tidak pernah pudar menghadapi pasien berbagai sifat. Baik mulai dari menolong pasien penyakit ringan hingga penyakit berat.
Peringati Hari Perawat Sedunia, Ini Alasan Anda Perlu Berterima Kasih kepada Perawat.
Perawat memegang peranan penting dalam kegiatan operasional harian di rumah sakit. Mereka tidak lelah merawat pasien yang sedang sakit. Kata Akbar Ketua GNPHI Pinrang yang juga mantan Ketua DPW IKMAPI SulSelBar
“Hanya sedikit orang yang tahu bahwa perawat merupakan profesi dengan jumlah terbanyak di dunia kesehatan. Dari perawatan di kamar rawat hingga membantu di ruang operasi,”ungkapnya
Dalam melayani pasien,perawat juga harus punya jiwa ramah, sesuai budaya Indonesia. Karena perawat merupakan orang yang juga berperan penting dalam kesembuhan pasien.
"Harapannya supaya perawat dapat meningkatkan motivasi serta semangat profesionalnya dalam bekerja Maka Pemerintah juga harus memperhatikan akan kesejahteraan perawat itu sendiri"
Merujuk pada UU No.38 Tahun 2014 tentang Praktik Keperawatan, perawat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah sistem kesehatan yang dibangun oleh pemerintah dan negara. Baik dalam sistem pelayanan, pembiayaan dan jaminan maupun dalam sistem regulasi yang ada. Hal ini menuntut kemampuan dan kompetensi yang baik dari perawat agar dapat menyesuaikan diri dengan sistem yang sudah dirancang sehingga pembangunan kesehatan dapat terlaksana dengan baik.
Namun yang patut disayangkan dalam hal ini adalah; masih banyak perawat di Indonesia yang belum mampu memenuhi kriteria dan kompetensi yang diperlukan, bahkan untuk kebutuhan dalam negeri sekalipun.
Sedangkan untuk lapangan kerja di luar negeri, memang selalu ada kontribusi dari perawat yang menjadi pekerja professional di luar negeri. Tetapi apabila dibandingkan dengan jumlah keseluruhan perawat di Indonesia maka jumlah 100-200an tenaga perawat yang mampu memenuhi kompetensi untuk bekerja di luar negeri tersebut tentunya sangat kecil.
Perawat belum mampu menunjukkan kemampuan yang memadai untuk memberikan pelayanan yang komprehensif. Hal ini bukan kesalahan mutlak dari individu perawat, melainkan banyak kontribusi kelemahan yang disumbangkan oleh sistem maupun regulasi.
Saat ini, banyak perawat yang berstatus honor maupun magang di Instansi pemerintah dan swasta yang tidak mendapatkan penghasilan yang layak secara finansial maupun moril. Hal ini jelas berpengaruh; bagaimana tidak, dituntut bekerja professional tetapi dibayar seadanya dan sudah pasti hal ini tidak berimbang.
Hal ini berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial pada profesi kesehatan lainnya yang justru mendapatkan segala sesuatu yang lebih layak, baik dari sisi regulasi maupun finansial. Meskipun sebenarnya perawat tidak perlu mencemaskan atau bahkan merasa tersaingi oleh profesi lain karna memang berbeda disiplin ilmu.
Perawat harus berdiri dibarisan terdepan dalam segala situasi, baik yang berhubungan dengan hak maupun kewajiban agar ada keseimbangan dan menciptakan harmoni dalam menjalani profesi. "Selamat Hari Perawat Sedunia,"Tutupnya.(akb/Rls*)