Mengawali Tugasnya, Plt. Kakanwil Hadiri Isra' Mi'raj di Masjid Kanwil
MAKASSAR,--Mengambil tema Dengan "Sholat yang fungsional" Kita Wujudkan Aparatur Sipil Negara yang Memiliki SDM yang berintegritas dalam memberikan Layanan Prima, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan hari ini Kamis,(26/04/18) Laksanakan Peringatan Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1439 H/2018 M di Masjid Al Ikhlas Kanwil Kemenag Sulsel.
Acara yang dilaksanakan oleh Seksi Kemitraan umat bidang Penais Zakat Wakaf dibawah pimpinan H. Zulkifli Hijaz selaku Kepala Seksi, dihadiri juga oleh Plt. Kakanwil Kemenag Sulsel H. Iskandar Fellang dan para pejabat eselon III dan IV dan seluruh Karyawan di Kanwil Kemenag Sulsel.
Dalam sambutannya, H. Iskandar Fellang menyatakan bahwa salah satu Hikmah Sholat yang merupakan buah tangan dari Peristiwa Isra' Mi'raj adalah bahwa
Pemimpin dan dipimpin harus tahu posisi dan perannya masing masing, khususnya kita Aparatur sebagai pelayan umat.
Kabid Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah kanwil ini juga menekankan bahwa Pemimpin itu harus mengantar bawahannya untuk menyelesaikan masalah, bukan justru menambah beban masalah bawahannya. Semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan olehnya itu, Bila pemimpin keliru, maka anak buahnya harus mengingatkan begitupun sebaliknya.
Selaku Plt. Kakanwil, Iskandar Fellang mengingatkan bahwa Kementerian Agama ini adalah milik kita bersama, karenanya mari bersama sama begandengan tangan mengabdikan diri dan menjaga Lembaga kita ini dengan Bekerja dengan baik dan Profesional, karena Yang membedakan pejabat dengan yang bukan pejabat adalah hanya SK, Paparnya.
Sementara itu, Prof. Dr. H. Kamaluddin Abunawas, MA, selaku Pembawa Hikmah Isra' Mi'raj memulai ceramahnya dengan meminta secara khusus kepada institusi Kementerian Agama agar menghidupkan kembali program pembacaan dan pengkajian kitab kitab Turats (Kitab kuning) untuk menjaga kemurnian Agama kita, dan mengharapkan agar pemimpin tetap membudayakan membaca buku dan mencari Ilmu.
Putera Salah satu Ulama Besar Sulsel Anregurutta KH. Abunawas Bintang menyebut Peristiwa Isra' Mi'raj yang dialami oleh Rasulullah SAW sebagai "Tamasya Ilahiyah", yang setelah selesai Rasulullah membawa pulang oleh oleh buat umatnya yakni Sholat. Meskipun dari sisi logika tidak masuk akal karena hanya dalam waktu semalam. Menurutnya, dalam Beragama kadang dibutuhkan logika Aqliyah, tapi pada hal tertentu logika aqliyah tidak dibutuhkan, tapi Keyakinan, papar Alumni Ponpes As'adiyah, Jelasnya.
Beliau membeberkan bahwa Ada beberapa hal penting yang termaktub dalam ayat yang menggambarkan peristiwa isra' mi'raj diantaranya, Dimulainya ayat dangan kata Subhanallah dan ini hanya satu satunya dalam Alquran. Karena didalam surah ini terkandung sebuah peristiwa yang sangat luarbiasa dan maha dahsyat.
Selanjutnya Kata Asraa (diperjalankan) yang maknanya bahwa ada campurtangan Allah dalam Proses perjalanan semalam Rasulullah SAW. Kata Abdihi, menegaskan bahwa Allah mengundang Hamba terbaiknya dengan Ruh dan Jasad, Maknanya bahwa Rasulullah merupakan Manusia pilihan yang sempurna.
Begitupun jata "Lailan" yg artinya malam hari merupakan pilihan waktu yang maknanya keheningan, kekhusyukan, dan waktu itu sudah dipertimbangkan oleh Allah SWT yang cocok dan pas buat memperjalankan Rasulullah SAW yang memiliki keterbatasan fisik terhadap cuaca dan iklim.
Menurut salah satu ulama bahwa hakikatnya Sholat itu adalah menjauhkan umatnya dari perbuatan kemungkaran, bilamana ada orang yang sholat tapi belum terbebas dari perbuatan keji dan mungkar maka hakikatnya dia belum sholat.
Tapi dalam sholat juga mempertimbangkan sisi sisi humanitas, diluar hikmah lain dari Sholat yaitu melahirkan persatuan dan kesatuan, kedisiplinan, keberagaman, tertib dalam berinteraksi, persamaan Hak bahkan hidup Sehat karena sering terkena air wudhu, dan ini penting dijadikan rujukan dalam mengarungi bahtera kehidupan sosial kita di dunia, tutup Dosen Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. (Wrd/Rlis)