Ket foto : Miris, Menanti Janji Pemerintah Basri Dan Sia Terpaksa Tidur Dengan Kondisi Kehujanan
PINRANG,--Setelah Viral Di media sosial kini
Keluarga Basri (52) dan Sia (50), Warga Miskin yang tinggal di Amassangan Timur Jalan Andi Sodding kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan Menanti Bantuan Yang di janjikan Pemerintah.
"Keluarga tersebut akan mendapatkan program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni, bulan November ini "Hal tersebut di sampaikan Jamili Kepala Kelurahan Laleng Bata kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang Saatnya di konfirmasi beberapa waktu Lalu.
"Saya bongkar rumah saya pak karena Pemerintah menyuruh saya, karena menurut Pemerintah rumah akan di kerjakan hari ini namun, sampai saat ini belum ada yang datang, saya sudah koordinasikan,"tutur Basri Suami Sia.
Basri berharap Agar apa yang dijanjikan Pemerintah segera direalisasikan "saya berharap agar program bedah rumah yang di janjikan Pemerintah segera di realisasikan,"ungkapnya.
Sementara A.Adi tokoh Pemuda Pinrang saat di temui diokasi Mengatakan sangat prihatin melihat kondisi keluarga tersebut,"jika keluarga tersebut Sudah di janji, kenapa Pemerintah lambat mengerjakan rumahnya, Kasihan pak dia tidur kedinginan dan kehujanan dengan kondisi sangat memprihatikan, saya lihat langsung pak,"bebernya.
Dari pantauan Satu keluarga tersebut, kini membongkar rumahnya untuk di bersihkan, dan di bantu warga sekitar dan warga juga berharap pemerintah segera membangun rumah keluarga tersebut menjadi layak huni.
Tak hanya itu, Basri juga memasang tenda di sekitar area rumah yang sudah di bongkar untuk ditempati sementara Waktu.
Sebelumnya di beritakan Sebuah keluarga miskin terpaksa harus tinggal di sebuah Rumah yang Nyaris Roboh beralaskan Tanah, di Amassangan Timur kecamatan Paleteang Jalan Andi Sodding Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan. Keluarga tersebut adalah Basri (52) dan sang istri, Sia (50) , beserta kedua anak mereka.Muh. Akbar (18) Putus Sekolah dan kadang bekerja sebagai tukang batu sementara adiknya Reski (16) Saat ini bersekolah.
Saat di temui awak Media, Sia dua anak ini pun menceritakan nasib dirinya bersama keluarganya, nasib keluarga yang hidup dalam keadaan yang memprihatinkan ini membuat siapa pun merasa iba. Pasalnya, karena tak memiliki uang untuk mengurus anaknya, Sia dan Basri terpaksa harus Bekerja keras menghidupi ke dua anak mereka.
Dengan begitu, beban untuk membesarkan anak-anak di tengah kemiskinan sedikit berkurang. Meskipun berat, Basri dan sia terpaksa melakukan pekerjaan apa saja untuk menghidupi keluarganya tersebut.
sia mengatakan kehidupan miskin yang dialaminya sudah 23 Tahun, "Rumah Ini Milik saya pak, dan kami tinggal sudah 20 tahun Lebih jika hujan turun air masuk dan merem tempat tidur kami,"ungkapnya
Dia mengaku, Untuk membiayai keluarganya sangat sulit dan Makan pun Kadang seadanya, " saya bekerja jika ada yang panggil sebagai tukang setrika baju sementara suami saya kerja sebagai tukang ojek, maumi di apa pak kondisi kami Begini kami terus berusaha,"tuturnya
Meskipun sulit dan berat, Sia masih harus berusaha untuk membesarkan anak-anaknya. Dengan pekerjaan apa adanya dia pun bisa membeli makanan untuk keluarga, meskipun sangat sederhana.
"Pemerintah pernah datang kerumah kami mengambil data dan memfoto kondisi rumah kami, untuk itu saya berharap agar pemerintah memberikan bantuan kepada kami,"bebernya(*).
Penulis. : Har
Editor. : Abdoel