Ket Foto : Ratusan Hektar Sawah Di Tiroang Terendam Banjir.
PINRANG -- Petani di lingkungan Toe dan Boki Kelurahan Pammase, Kecamatan Tiroang dipastikan merugi miliaran. Telat memulai musim tanam, padi yang sudah mereka tanam pun rusak akibat banjir.
Pemprov Sulsel serta Dinas Pertanian Holtikultura Pinrang mengganti semua tanaman petani yang rusak. Bibit ini diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Lapangan Kelurahan Marawi, Kecamatan Tiroang, Kamis sore (15/6)
Syahrul pun berharap bibit ini segara disalurkan ke petani. "Utamanya yang sawahnya kena dampak banjir," ungkapnya usai menyerahkan bantua tersebut.
Tak hanya bibit padi, bibit kokoa dan cengkeh juga diserahkan ke warga. Itu untuk dibudidayakan oleh warga setempat di kecamatan Tiroang.
Lurah Pammase, Hasanddin mengaku saat ini ada lebih dari 500 hektare sawah warga. Sebagian besar sudah ditanami padi tetapi rusak karena banjir.
Sementara, kata dia, di lingkungan Boki tak kalah parahnya. Sawah yang terendam banjir mencapai 350 hektare.
"Pemerintah akan mengganti semua tanaman warga yang rusak. Itu untuk mengganti kerugian petani akibat banjir di sawah mereka," tambahnya. (*)
Penulis : spl/Rlis
Editor : Abdoel
PINRANG -- Petani di lingkungan Toe dan Boki Kelurahan Pammase, Kecamatan Tiroang dipastikan merugi miliaran. Telat memulai musim tanam, padi yang sudah mereka tanam pun rusak akibat banjir.
Pemprov Sulsel serta Dinas Pertanian Holtikultura Pinrang mengganti semua tanaman petani yang rusak. Bibit ini diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Lapangan Kelurahan Marawi, Kecamatan Tiroang, Kamis sore (15/6)
Syahrul pun berharap bibit ini segara disalurkan ke petani. "Utamanya yang sawahnya kena dampak banjir," ungkapnya usai menyerahkan bantua tersebut.
Tak hanya bibit padi, bibit kokoa dan cengkeh juga diserahkan ke warga. Itu untuk dibudidayakan oleh warga setempat di kecamatan Tiroang.
Lurah Pammase, Hasanddin mengaku saat ini ada lebih dari 500 hektare sawah warga. Sebagian besar sudah ditanami padi tetapi rusak karena banjir.
Sementara, kata dia, di lingkungan Boki tak kalah parahnya. Sawah yang terendam banjir mencapai 350 hektare.
"Pemerintah akan mengganti semua tanaman warga yang rusak. Itu untuk mengganti kerugian petani akibat banjir di sawah mereka," tambahnya. (*)
Penulis : spl/Rlis
Editor : Abdoel