Wakil Ketua Pengurus Besar Darud Da’wah wal-Irsyad (PB-DDI) Gurutta Drs.KH.Alwi Nawawi, M.Ag Mengatakan DDI sebagai lembaga yang memiliki sekolah menyatakan Go the school Mudharatnya lebih banyak di banding manfaatnya
MAKASSAR -- Wakil Ketua Pengurus Besar Darud Da’wah wal-Irsyad (PB-DDI) Gurutta Drs.KH.Alwi Nawawi, M.Ag Mengatakan DDI sebagai lembaga yang memiliki sekolah menyatakan Go the school Mudharatnya lebih banyak di banding manfaatnya itu terungkap ketika menghadiri acara Bincang-bincang Ramadhan dan buka Puasa bersama Ikatan Mahasiswa Darud Da’wah Wal-Irsyad ( IMDI ) Komisariat UIN Alauddin Makassar di kantor PB DDI jln Nuri.No90 ( 17/06/2017).
Full day school yang di canangkan Kemendikbud untuk menjadi sebuah tawaran wajar-wajar saja cuman kalau di takar dengan realitas pendidikan yang ada di indonesia sekarang ini itu akan merombak sistem belajar di institusi pendidikan swasta utamanya pesantren. ya katakan saja Madrasah diniah ta’miliah yang belajar sore yang menjadi pendidikan suplemen yang bisa saja di matikan, ketika lembaga ini tersingkir banyaknya generasi yang tdk menikmati pelajaran agama yang tidak lagi secara intensif setiap hari.
Kedua : situasi belajar menjadi 8 jam itu memberi muatan yang cukup padat sehingga bisa menimbulkan berbagai dampak bagi peserta didik, apakah itu sebuah kreatifitas.yah jadikan saja pesantren menjadi sekolah umum. karna memang di negeri ini cukup banyak pesantren walaupun tidak kita pungkiri ada banyak sekali sekolah umum, nah pada umumnya sekolah Pesantren ini siswanya ketika sore hari mengikuti pendidikan madrasah diniah takmiliah yang besar kemungkinan akan tergusur oleh Permen 25 tahun 2017 tersebut.
Saya tidak mengetahui pasti alasan kemendikbud mengeluarkan aturan seperti itu tapi alasanya untuk memberi ruang pendidikan karakter untuk menjadi lebih baik tapi bukan pendidikan karakter yang akan di hasilkan justru bisa berbalik,bisa saja ini ada egoisme golongan atau kelompok atau ada isme-Isme yang lain yang terkandung di dalamnya yang akan di munculkan dikemudian hari ,saya menanggapi ini adalah sebuah tawaran yang menunggu persetujuan dari beberapa pihak untuk di setujui. ungkap Wakil Ketua PB DDI K.H.Alwi nawawi.
Ketikan Full day school ini di laksanakan 2 hari waktu itu akan di manfaatkan untuk kegiatan ekstrakulikuler, ekstra kulikuler itu hanya bisa banyak dilaksanakan oleh sekolah-sekolah umum saja dan itu dapat menindas sekolah swasta termasuk pesantren DDI, untuk melakukan ekstra kulikurer karna akan memakan anggaran dan tenaga yang lumayan besar tapi mari kita akumulasi semuanya besar kemungkinan mudaratnya lebih besar ketimbang memperbaikinya.
Pesan dari Gurutta Irjik Minal ilal mabda awal ( Kembalilah kepada mabda semula) jangan terpengaruh kepada mabda yang lain,untuk tdk terpengaruh kepada yang lain maka dari itu perlu kita dalami dulu mabda kita yaitu DDI ahlusunnaah wal jamaah barulah kita keluar, Mabda DDI bisa di jadikan landasan untuk membentuk karakter, mabda DDI juga bisa di jadikan pedoman diitunjang lagi sumber daya manusia yang memiliki intelektual yang luar biasa.
Kegiatan Bincang-bincang ini dihadiri Puluhan Kader IMDI Komisariat UIN Alauddin, adapun yng menjadi pembicara yaitu KH Alwi Nawawi(Wakil Ketua PB DDI), Saiful Jihad(Pengurus PB DDI), Ridwan Idris(Pembina IMDI Kom. UIN/Akademisi) dan Qasim Rajab(Ketua PD DDI Makassar).(*)
Penulis : ikbal
Editor : Abdoel