[caption width="420" align="alignnone"]
Ket Foto : penandatanganan MoU UIM dan LAZIS PLN, sekaligus penyerahan bantuan beasiswa dari LAZIS PLN ke UIM untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir sebesar Rp. 425.000.000,-.[/caption]
MAKASSAR -- Universitas Islam Makassar (UIM) mengadakan dialog dan silaturrahim dalam rangka Milad ke-51 Universitas Islam Makassar, Selasa (6/5/2017) bertempat di Auditorium KH. Muhyiddin Zain. Dialog yang bertema "Harmonisasi Islam dan NKRI menuju Indonesia Damai" dirangkaikan dengan buasa puasa bersama.
Selain itu diadakan penandatanganan MoU UIM dan LAZIS PLN, sekaligus penyerahan bantuan beasiswa dari LAZIS PLN ke UIM untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir sebesar Rp. 425.000.000,-.
Hadir sebagai pembicara KH Muhammad Machmud dari Jawa Timur dalam tausiahnya menyinggung tentang harmonisasi Islam dan Negara yang dewasa ini terjadi "gesekan" atas ulah beberapa oknum, padahal Islam dan NKRI sudah selesai dan NKRI merupakan harga mati.
Rektor Universitas Islam Makassar, Majdah Agus Arifin Nu'mang dalam sambutannya lebih banyak menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika UIM, hari ini adalah Milad ke-51 UIM sebagai embrio dari berdirinya Universitas Nahdlatul Ulama (UNNU), Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Gazali.
Apa yang hari ini UIM telah lakukan, tentunya tak terlepas dari Rektor sebelum saya yakni, Prof Zainuddin Thaha, Prof Mansyur Ramly, dan Prof Muh Arif serta peran dari Pengurus Yayasan Prof Iskandar Idy yang telah membantu menyiapkan seluruh fasilitas UIM dengan membangun berbagai fasilitas sarana dan prasarana.
"Selain itu terkhusus buat Pak Wagub yang telah mengikhlaskan pendampingnya untuk mengabdi di UIM, tentunya banyak waktu untuk keluarga yang tersita". Tambahnya.
Tak hanya itu berbagai prestasi hari ini, diantaranya UIM telah capai diantaranya akreditasi institusi B, terakreditasinya seluruh program studi, bahkan saat ini UIM menunggu 4 izin prodi baru yakni, Prodi Ilmu Hukum, Ilmu Kehutanan, Ilmu S2 Administrasi Publik, Teknik Sipil, dan 1 prodi yang memiliki izin prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir.
Disisi lain Ketua Umum Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar, Prof Iskandar Idy dalam sambutannya, mungkin banyak yang bertanya pada tahun 2015 UIM memperingati Milad ke-15, hal ini merupakan titik temu konsensus pendiri UIM dan Pimpinan UIM atas perbedaan yang terjadi selama ini, sehingga disepakati milad UIM tidak terlepas dari berdirinya UNNU, STIP Al-Gazali dan STAI Al-Gazali, yakni 6 Juni 1966.
"Perlu kami sampaikan dalam momentun Milad ke-50 ini untuk mendo'akan atas jasa dan pengabdiannya kepada seluruh pendiri UNNU, STIP Al-Gazali, STAI Al-Gazali dan UIM diantaranya, Hadji Kalla, KH Muhyiddin Zain, Prof Abdurrahman Shihab, KH M Sanusi Baco, Jusuf Kalla, KH Abdurrahman, KH Abdurrahman K, Prof Abd Rahman Idrus, KH Abd Rahim Amin, dan seluruh pendiri yang tak sempat kami sebutkan." Tambahnya.
Insya Allah dalam waktu dekat akan kami bangun renovasi Gedung Rektorat berlantai 9, saat ini masih proses gambar dan uji kelayakan. Tutupnya.
Selain itu hadir Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu'mang meresmikan tiga Gedung Perkuliahan baru dan pembangunan Masjid Ash-Shahabah. (*)
Penulis : And/Rlis
Editor : Abdoel
Ket Foto : penandatanganan MoU UIM dan LAZIS PLN, sekaligus penyerahan bantuan beasiswa dari LAZIS PLN ke UIM untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir sebesar Rp. 425.000.000,-.[/caption]MAKASSAR -- Universitas Islam Makassar (UIM) mengadakan dialog dan silaturrahim dalam rangka Milad ke-51 Universitas Islam Makassar, Selasa (6/5/2017) bertempat di Auditorium KH. Muhyiddin Zain. Dialog yang bertema "Harmonisasi Islam dan NKRI menuju Indonesia Damai" dirangkaikan dengan buasa puasa bersama.
Selain itu diadakan penandatanganan MoU UIM dan LAZIS PLN, sekaligus penyerahan bantuan beasiswa dari LAZIS PLN ke UIM untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir sebesar Rp. 425.000.000,-.
Hadir sebagai pembicara KH Muhammad Machmud dari Jawa Timur dalam tausiahnya menyinggung tentang harmonisasi Islam dan Negara yang dewasa ini terjadi "gesekan" atas ulah beberapa oknum, padahal Islam dan NKRI sudah selesai dan NKRI merupakan harga mati.
Rektor Universitas Islam Makassar, Majdah Agus Arifin Nu'mang dalam sambutannya lebih banyak menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika UIM, hari ini adalah Milad ke-51 UIM sebagai embrio dari berdirinya Universitas Nahdlatul Ulama (UNNU), Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-Gazali dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Gazali.
Apa yang hari ini UIM telah lakukan, tentunya tak terlepas dari Rektor sebelum saya yakni, Prof Zainuddin Thaha, Prof Mansyur Ramly, dan Prof Muh Arif serta peran dari Pengurus Yayasan Prof Iskandar Idy yang telah membantu menyiapkan seluruh fasilitas UIM dengan membangun berbagai fasilitas sarana dan prasarana.
"Selain itu terkhusus buat Pak Wagub yang telah mengikhlaskan pendampingnya untuk mengabdi di UIM, tentunya banyak waktu untuk keluarga yang tersita". Tambahnya.
Tak hanya itu berbagai prestasi hari ini, diantaranya UIM telah capai diantaranya akreditasi institusi B, terakreditasinya seluruh program studi, bahkan saat ini UIM menunggu 4 izin prodi baru yakni, Prodi Ilmu Hukum, Ilmu Kehutanan, Ilmu S2 Administrasi Publik, Teknik Sipil, dan 1 prodi yang memiliki izin prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir.
Disisi lain Ketua Umum Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar, Prof Iskandar Idy dalam sambutannya, mungkin banyak yang bertanya pada tahun 2015 UIM memperingati Milad ke-15, hal ini merupakan titik temu konsensus pendiri UIM dan Pimpinan UIM atas perbedaan yang terjadi selama ini, sehingga disepakati milad UIM tidak terlepas dari berdirinya UNNU, STIP Al-Gazali dan STAI Al-Gazali, yakni 6 Juni 1966.
"Perlu kami sampaikan dalam momentun Milad ke-50 ini untuk mendo'akan atas jasa dan pengabdiannya kepada seluruh pendiri UNNU, STIP Al-Gazali, STAI Al-Gazali dan UIM diantaranya, Hadji Kalla, KH Muhyiddin Zain, Prof Abdurrahman Shihab, KH M Sanusi Baco, Jusuf Kalla, KH Abdurrahman, KH Abdurrahman K, Prof Abd Rahman Idrus, KH Abd Rahim Amin, dan seluruh pendiri yang tak sempat kami sebutkan." Tambahnya.
Insya Allah dalam waktu dekat akan kami bangun renovasi Gedung Rektorat berlantai 9, saat ini masih proses gambar dan uji kelayakan. Tutupnya.
Selain itu hadir Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu'mang meresmikan tiga Gedung Perkuliahan baru dan pembangunan Masjid Ash-Shahabah. (*)
Penulis : And/Rlis
Editor : Abdoel
