Ilustrasi
KULTUM -- Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah, sepenggal seruan itu mengingatkan kita betapa pentingnya untuk memberi. Jika kita tergolong orang yang mampu dengan memiliki kedudukan, harta yang cukup banyak, maka perlu sekiranya kita untuk bersedekah, memberikan sebagian harta kita kepada orang yang benar-benar membutuhkan.
Sedekah bukan hanya soal memberikan sebagian harta bagi yang membutuhkan, namun manfaat sedekah lebih luas akan dirasakan justru pada orang yang melakukannya. Manfaat pertama ialah memperkuat keimanan, sebab Ibadah adalah sarana yang berarti suatu pengabdian yang dilakukan seorang hamba kepada Tuhannya. Bersedekah di dalam agama adalah sebagai salah satu perintah bagi umat muslim. Bersedekah dengan niat demi ibadah karena Allah, maka akan memupuk rasa keimanan kita terhadap Allah, seperti berqurban yang mengajarkan berbagi kebahagiaan di hari idul Adha.
Manfaat kedua, bahwa sedekah dapat meningkatkan rasa empati sosial karena konsep sedekah secara esensi adalah dengan memberikan apa yang kita punya baik imateriil maupun materiil untuk orang yang lebih membutuhkan. Perilaku bersedekah mensyaratkan adanya sesuatu yang bisa diberikan dan juga siapa yang diberi. Bagi orang yang memberi sedekah semata-mata untuk membantu meringankan beban orang yang dibantu akan melatih sikap empati kita terhadap orang lain.
Ketiga, sedekah dapat membuat kita terhindar dari nilai materialisme. Khusus untuk bersedekah secara harta membuat kita harus berani mengurangi apa yang kita punya untuk kebaikan orang lain. Hal ini baik agar kita tidak menjadi orang yang gila harta yang tidak rela hartanya diberikan cuma-cuma untuk orang lain.
Sedekah juga bermanfaat untuk meningkatkan rasa syukur kepada Tuhan. Manfaat sedekah turut mengingatkan kita bah- wa apa yang kita punya adalah kenikmatan yang tidak lepas dari izin Tuhan. Sebagai bentuk rasa syukur, maka perlu membagi kenikmatan yang kita punya kepada orang lain yang kurang beruntung. Dalam islam rasa syukur ini juga terdapat dalam Ayat Kursi dalam ayat suci Alquran Surat Al Baqarah Ayat 255.(*)
Oleh : Prof. Dr. KH. Achmad Satori Ismail| Anggota BAZNA
Sumber :(pusat.baznas.go.id)