[caption width="490" align="alignnone"]Ket Foto : Ka. Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulsel Drs. H. Abd. Wahid Thahir, M.Ag didapuk membacakan doa pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2017 yang dilaksanakan di Halaman Upacara Rumah Jabatan Gubernur Sulsel[/caption]
MAKASSAR -- Ka. Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulsel Drs. H. Abd. Wahid Thahir, M.Ag didapuk membacakan doa pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2017 yang dilaksanakan di Halaman Upacara Rumah Jabatan Gubernur Sulsel yang dihadiri seluruh pejabat dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Sulsel, Pemprov Sulsel, Tokoh Agama dan Masyarakat serta Pemuda baik dari unsur TNI. Polri maupun sipil dengan inspektur Upacara Gubernur Sulsel H. Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Dalam Doanya, Ka. Kanwil Kemenag Sulsel ini bermohon agar Momentum Hari Lahir Pancasila ini sebagai momentum untuk dapat merekatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, dan menjauhkan dari perselisihan dan perpecahan. Beliau Juga mengharapkan agar warga bangsa Indonesia tetap dijaga sikap toleransinya , dan saling menghargai dan menghormati dan lebih utama adalah menjaga agar bangsa ini tetap damai , jauh dari fitnah dan marabahaya serta bencana dan senantiasa berada dalam limpahan rahmat Allah SWT.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel selaku Inspektur Upacara membacakan sambutan Presiden RI Joko Widodo bahwa Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang lahire dari jiwa besar para founding Fathers bangsa ini seperti para Ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan Keragaman yang ada di Indonesia.
Saat ini bangsa kita sedang mengalami tantangan , kebhinekaan kita sedang diuji dengan munculnya pandangan dan tindakan yang tidak toleran dengan ideologi pancasila ditambah lagi dengan penyalahgunaaMedia sosial yang banyak menggaungkan berita Bohong (Hoax), karenanya Kita Perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme , konflik sosial dan terorisme bahkan perang saudara. Hanya dengan Kembali kepada nilai Pancasila dan UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika kita bisa menghindari masalah tersebut.
Dalam sambutannya juga, Presiden mengajak para Ulama, Ustadz, Pendeta, Pastor, Biksu, Tokoh Masyarakat, TNI Polri dan seluruh elemen Rakyat Indonesia agar berperan Aktif untuk menjaga pancasila dan baik pemahaman maupun pengamalannya, dan tetap waspada terhadap gerakan dan pemahaman yang tidak sejalan dengan pancasila. Pemerintah akan bertindak tegas terhadap siapapun yang anti pancasila, anti UUD 45, Anti NKRI dan Kebhinekaan termasuk Komunisme yang jelas jelas sudah dilarang di Indonesia.
Mari kita jaga perdamaian, persatuan dan persaudaraan dengan bersikap santun , saling menghjormati , toleran, dan bahu membahu bekerja untuk kepentingan bangsa karena Kita Pancasila, Kita Indonesia., Baca Syahrul menutup Sambutan Presiden RI
Gubernur Sulsel juga menambahkan bahwa Ideologi Pancasila sudah merupakan bentuk Final dari Bangsa ini, dan sudah sejalan dan sesuai dengan watak dan karakter bangsa indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan, Prinsip dan Nilai Siri na Pacce itu adalah Pancasila, sipakatau, sipakainge, dan kearifan lokal kita di sulsel juga adalah Nilai Pancasila, jangan lagi dikorek korek. Sulsel saat ini menjadi salah satu penyangga utama Bangsa Indonesia, mari bergotong royong bekerja untuk rakyat, karena kita semua dan saya adalah Pancasila dan Indonesia, Tambah Syahrul YL. (*)
Penulis : Wrd/Rlis
Editor : Abdoel
MAKASSAR -- Ka. Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulsel Drs. H. Abd. Wahid Thahir, M.Ag didapuk membacakan doa pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2017 yang dilaksanakan di Halaman Upacara Rumah Jabatan Gubernur Sulsel yang dihadiri seluruh pejabat dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Sulsel, Pemprov Sulsel, Tokoh Agama dan Masyarakat serta Pemuda baik dari unsur TNI. Polri maupun sipil dengan inspektur Upacara Gubernur Sulsel H. Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Dalam Doanya, Ka. Kanwil Kemenag Sulsel ini bermohon agar Momentum Hari Lahir Pancasila ini sebagai momentum untuk dapat merekatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, dan menjauhkan dari perselisihan dan perpecahan. Beliau Juga mengharapkan agar warga bangsa Indonesia tetap dijaga sikap toleransinya , dan saling menghargai dan menghormati dan lebih utama adalah menjaga agar bangsa ini tetap damai , jauh dari fitnah dan marabahaya serta bencana dan senantiasa berada dalam limpahan rahmat Allah SWT.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel selaku Inspektur Upacara membacakan sambutan Presiden RI Joko Widodo bahwa Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang lahire dari jiwa besar para founding Fathers bangsa ini seperti para Ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan Keragaman yang ada di Indonesia.
Saat ini bangsa kita sedang mengalami tantangan , kebhinekaan kita sedang diuji dengan munculnya pandangan dan tindakan yang tidak toleran dengan ideologi pancasila ditambah lagi dengan penyalahgunaaMedia sosial yang banyak menggaungkan berita Bohong (Hoax), karenanya Kita Perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme , konflik sosial dan terorisme bahkan perang saudara. Hanya dengan Kembali kepada nilai Pancasila dan UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika kita bisa menghindari masalah tersebut.
Dalam sambutannya juga, Presiden mengajak para Ulama, Ustadz, Pendeta, Pastor, Biksu, Tokoh Masyarakat, TNI Polri dan seluruh elemen Rakyat Indonesia agar berperan Aktif untuk menjaga pancasila dan baik pemahaman maupun pengamalannya, dan tetap waspada terhadap gerakan dan pemahaman yang tidak sejalan dengan pancasila. Pemerintah akan bertindak tegas terhadap siapapun yang anti pancasila, anti UUD 45, Anti NKRI dan Kebhinekaan termasuk Komunisme yang jelas jelas sudah dilarang di Indonesia.
Mari kita jaga perdamaian, persatuan dan persaudaraan dengan bersikap santun , saling menghjormati , toleran, dan bahu membahu bekerja untuk kepentingan bangsa karena Kita Pancasila, Kita Indonesia., Baca Syahrul menutup Sambutan Presiden RI
Gubernur Sulsel juga menambahkan bahwa Ideologi Pancasila sudah merupakan bentuk Final dari Bangsa ini, dan sudah sejalan dan sesuai dengan watak dan karakter bangsa indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan, Prinsip dan Nilai Siri na Pacce itu adalah Pancasila, sipakatau, sipakainge, dan kearifan lokal kita di sulsel juga adalah Nilai Pancasila, jangan lagi dikorek korek. Sulsel saat ini menjadi salah satu penyangga utama Bangsa Indonesia, mari bergotong royong bekerja untuk rakyat, karena kita semua dan saya adalah Pancasila dan Indonesia, Tambah Syahrul YL. (*)
Penulis : Wrd/Rlis
Editor : Abdoel