[caption width="480" align="alignnone"]Penulis : Arman Pengurus Ipmal Pinrang, PMII Komisariat Ambo Dalle Stai DDI Pinrang[/caption]
OPINI -- Pemilihan kepala daerah kabupaten pinrang boleh dikata sudah di depan mata dimana momentum yang paling menentukan itu menyisakan waktu sedikit lagi untuk segera akan dihelatkan namun jauh sebelum itu tiba yang tidak kalah penting untuk kita pikirkan adalah siapakah gerangan yang nantinya akan memimpin kabupaten pinrang.
Dan bagaimanakah sosok pemimpin yang diharapkan itu , tentu saja sosok pemimpin yang memiliki kualitas , integritas , profesionalme dan komitmen untuk membangun tatanan kehidupan kabupaten pinrang yang sejahterah, kerkeadilan dan berkemajuan.
Akhir - akhir inipun diwarnai dengan bermunculannya para aktor politik ataukah calon pemimpin bagaikan pemandangan bunga bunga baru dimusim semi jadi kalau selama ini rakyat kebingungan mencari pahlawan jika sebelumnya jeritan kesengsaraan mereka sunyi seperti tak ada yang sudi mendengarkan dan menolong.
Namun lain cerita dihari ini sederet nama pahlawan itu bermunculan dimana - mana di panggung media sosial maupun baliho yang terpampang disetiap sudut pinggiran jalan seperti penghibur sehingga sangat sulit lagi untuk membedakan manakah kebaikan yang dibuat - buat dan manakah kebaikan yang memang murni niat dari hati yang tulus bukan sebagai kebaikan yang pamrih sekedar sebagai jalan politik pencitraan untuk memengkan hati rakyat demi ditercapinya tujuan - tujuan politik sesaat pada pesta demokrasi itu lalu hilang meninggalkan janji - janji kosong seiring dengan selesainya karena hal demikian adalah realita yang sering terjadi, apa yang pernah di katakan Mantan Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev "Politisi itu sama saja di mana-mana. Mereka berjanji membangun jembatan bahkan di tempat yang tidak ada sungai" semoga kemudian itu tidak dilakukan oleh calon pemimpin dikabupaten pinrang ini.
Dalam hal ini secara umum masyarakat kabupaten pinrang tentu menaruh harapan akan pemimpin baru nantinya bahwa kesejahteraan mereka ( rakyat ) adalah pokok persoalan yang harus mereka selesaikan sebagai proyek utama yang terkait dengan peningkatan mutu pembangunan untuk kesejahteraan.
Juga melalui pesta lima tahunan ini masyarakat berharap bahwa momentum ini tidak sekedar sebagai ajang rebutan kekuasaan, jabatan dan uang.
Akan tetapi jalan bagi mereka para calon pemimpin untuk memenuhi hasrat untuk membela kepentinganan rakyat dan bukan sebagai kesempatan untuk mewujudkan nafsu - nafsu keserakahan dimana kepentingan rakyat tidak mereka jadikan prioritas utama.
Sebagai gambaran sosok yang diharapkan itu diakhir dari tulisan ini saya ingin mengutip kata salah satu tokoh proklamator bangsa ini yaitu KH. Agus Salim "memimpin adalah menderita" menurut hemat saya sebuah kata yang sangat - sangat sederhana akan tetapi sarat akan makna bahwa penderitaan itu adalah suatu kowsekunsi ideal yang berangkat dari keinginan untuk berjuang dalam pengorbanan baik itu tenaga, waktu dan perasaan untuk kesejahteraan orang - orang yang dipimpin jadi kesejahteraan umum adalah proriotas utama dan jadi pemimpin itu seharusnya mendahulukan kesejahteraan umum bukan berpesta diatas penderitaan rakyat seperti fenomena yang sering sekali di temukan saat sekarang ini.(*)
Penulis : Arman Pengurus Ipmal Pinrang, PMII Komisariat Ambo Dalle Stai DDI Pinrang
Editor : Abdoel
OPINI -- Pemilihan kepala daerah kabupaten pinrang boleh dikata sudah di depan mata dimana momentum yang paling menentukan itu menyisakan waktu sedikit lagi untuk segera akan dihelatkan namun jauh sebelum itu tiba yang tidak kalah penting untuk kita pikirkan adalah siapakah gerangan yang nantinya akan memimpin kabupaten pinrang.
Dan bagaimanakah sosok pemimpin yang diharapkan itu , tentu saja sosok pemimpin yang memiliki kualitas , integritas , profesionalme dan komitmen untuk membangun tatanan kehidupan kabupaten pinrang yang sejahterah, kerkeadilan dan berkemajuan.
Akhir - akhir inipun diwarnai dengan bermunculannya para aktor politik ataukah calon pemimpin bagaikan pemandangan bunga bunga baru dimusim semi jadi kalau selama ini rakyat kebingungan mencari pahlawan jika sebelumnya jeritan kesengsaraan mereka sunyi seperti tak ada yang sudi mendengarkan dan menolong.
Namun lain cerita dihari ini sederet nama pahlawan itu bermunculan dimana - mana di panggung media sosial maupun baliho yang terpampang disetiap sudut pinggiran jalan seperti penghibur sehingga sangat sulit lagi untuk membedakan manakah kebaikan yang dibuat - buat dan manakah kebaikan yang memang murni niat dari hati yang tulus bukan sebagai kebaikan yang pamrih sekedar sebagai jalan politik pencitraan untuk memengkan hati rakyat demi ditercapinya tujuan - tujuan politik sesaat pada pesta demokrasi itu lalu hilang meninggalkan janji - janji kosong seiring dengan selesainya karena hal demikian adalah realita yang sering terjadi, apa yang pernah di katakan Mantan Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Khrushchev "Politisi itu sama saja di mana-mana. Mereka berjanji membangun jembatan bahkan di tempat yang tidak ada sungai" semoga kemudian itu tidak dilakukan oleh calon pemimpin dikabupaten pinrang ini.
Dalam hal ini secara umum masyarakat kabupaten pinrang tentu menaruh harapan akan pemimpin baru nantinya bahwa kesejahteraan mereka ( rakyat ) adalah pokok persoalan yang harus mereka selesaikan sebagai proyek utama yang terkait dengan peningkatan mutu pembangunan untuk kesejahteraan.
Juga melalui pesta lima tahunan ini masyarakat berharap bahwa momentum ini tidak sekedar sebagai ajang rebutan kekuasaan, jabatan dan uang.
Akan tetapi jalan bagi mereka para calon pemimpin untuk memenuhi hasrat untuk membela kepentinganan rakyat dan bukan sebagai kesempatan untuk mewujudkan nafsu - nafsu keserakahan dimana kepentingan rakyat tidak mereka jadikan prioritas utama.
Sebagai gambaran sosok yang diharapkan itu diakhir dari tulisan ini saya ingin mengutip kata salah satu tokoh proklamator bangsa ini yaitu KH. Agus Salim "memimpin adalah menderita" menurut hemat saya sebuah kata yang sangat - sangat sederhana akan tetapi sarat akan makna bahwa penderitaan itu adalah suatu kowsekunsi ideal yang berangkat dari keinginan untuk berjuang dalam pengorbanan baik itu tenaga, waktu dan perasaan untuk kesejahteraan orang - orang yang dipimpin jadi kesejahteraan umum adalah proriotas utama dan jadi pemimpin itu seharusnya mendahulukan kesejahteraan umum bukan berpesta diatas penderitaan rakyat seperti fenomena yang sering sekali di temukan saat sekarang ini.(*)
Penulis : Arman Pengurus Ipmal Pinrang, PMII Komisariat Ambo Dalle Stai DDI Pinrang
Editor : Abdoel