[caption width="440" align="alignnone"]Ket gambar : Zulfikar Ketua Garda bangsa Sulsel[/caption]
PINRANG -- Dalam rangka Menindak lanjuti keputusan Mukernas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yaitu mensosialisasikan nilai-nilai Islam Rahmatan lil Alamin dalam rangka memenangkan rakyat dalam persaingan global, maka DKN Garda Bangsa mengambil inisiatif untuk mengembangkan khazanah keilmuan pesantren dan melestarikan nilai-nilai ajarannya.
Dalam rangka itulah, Garda Santri PKB, DKN Garda Bangsa, akan menggelar acara Musabaqoh Kitab Kuning (Lomba Baca Kitab Kuning) yang diselenggarakan di pondok pesantren.
Acara ini diselenggarakan dalam rangka memberikan penghargaan terhadap khazanah dan eksistensi pesantren di Indonesia yang telah memberikan konstribusi penting terhadap perjalan bangsa Indonesia mulai era pra kemerdekaan sampai saat ini.
Selain itu, khazanah keilmuan pesantren juga telah terbukti menjadi benteng paling kokoh dalam menjaga NKRI dari model-model pemahaman keagaman yang esklusif dan ekstremis. Hal itu semua tidak bisa dilepaskan dari ulama dan karya karyanya.
Salah satu Kitab yang paling banyak dikenal dan dikaji oleh ulama dan tokoh tokoh Islam di Indoensia adalah kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi Asy-Syafi'i (Imam Al Ghozali).
Tujuan diadakannya Musabaqoh Kitab Kuning adalah : melestarikan tradisi intelektual pesantren, mengembangkan khazanah pengetahuan pesantren, memotivasi para santri untuk meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning dan melakukan syiar kepada publik akan pentingnya khazanah pengetahuan pesantren sebagai salah satu solusi membangun bangsa dan menjawab problem-problem kemasyarakatan.
Musabaqoh Kitab Kuning ini terbuka untuk seluruh santri putra dan santri putri di seluruh pondok pesantren yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jamaah di Indonesia. Peserta dibatasi santri yang berusia 17-25 tahun dan mendapatkan Tazkiyah (rekomendasi) dari pengasuh pondok pesantren.
Melalui hal tersebut Sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Koordinasi Wilayah (DKW) Garda Bangsa Sulsel menggelar Musabaqah Kitab Kuning (MKK) di Pondok Pesantren Ittihadu al Usrati Wal Jama’ah DDI Lerang-Lerang Kabupaten Pinrang, Jumat (19/5/2017).
Panitia MKK akan memperlombakan dua kitab yakni, Ihya Ulumiddin karya Imam al-Ghazali dan kitab Alfiyah Ibn Malik, dan siap diikuti lebih dari 30 pesantren di Sulsel.
Penanggung jawab kegiatan MKK Zona Sulsel, Irfan Ilyas, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menjaga khazanah pesantren dan Islam sekaligus mengembangkan kekayaan keilmuan pesantren serta melestarikan nilai-nilai di dalamnya.
“Tujuan diadakannya Musabakah Kitab Kuning (MKK) ini, untuk melestarikan tradisi intelektual pesantren, mengembangkan khazanah pengetahuan pesantren, dan tentu memotivasi para santri untuk meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning,” jelas Irfan. Selasa (16/5/2017).
Irfan yang juga Pimpinan Komando KGB Sulsel ini, menyampaikan Garda Bangsa dan PKB akan senantiasa bersinergi dengan pesantren sebagai salah satu pilar penting untuk membangun bangsa dan menjawab problematika hari ini. “Semoga kegiatan ini sukses dan semakin mendekatkan PKB dan pesantren,” ucap Irfan.
Selain di Sulsel, pelaksanaan MKK juga dihelat di 31 provinsi di Indonesia, 4 pemenang dari provinsi ini berhak mengikuti pelaksanaan grand final di Jakarta. “MKK digelar di 31 provinsi di Indonesia, total hadiah yang diperebutkan cukup besar mencapai Rp500 juta,” sebutnya.
Selain itu, lanjut Irfan bagi dua pemenang utama akan mendapatkan bonus berupa Umrah dan biaya pendidikan.
Panitia pelaksana kini telah mematangkan persiapan demi kesusksesan kegiatan bergensi antar pesanteren tersebut.
Ismail warga pinrang saat ditemui mengatakan mengapresiasi kegiatan DKN Garda Bangsa dalam rangka mengambil inisiatif untuk mengembangkan khazanah keilmuan pesantren dan melestarikan nilai-nilai ajarannya.
"Adanya acara Musabaqoh Kitab Kuning (Lomba Baca Kitab Kuning) yang diselenggarakan di Pinrang kami selaku masyarakat sangat mengapresiasi"Tandasnya.(*)
Penulis : Har
Editor : Abdoel
PINRANG -- Dalam rangka Menindak lanjuti keputusan Mukernas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yaitu mensosialisasikan nilai-nilai Islam Rahmatan lil Alamin dalam rangka memenangkan rakyat dalam persaingan global, maka DKN Garda Bangsa mengambil inisiatif untuk mengembangkan khazanah keilmuan pesantren dan melestarikan nilai-nilai ajarannya.
Dalam rangka itulah, Garda Santri PKB, DKN Garda Bangsa, akan menggelar acara Musabaqoh Kitab Kuning (Lomba Baca Kitab Kuning) yang diselenggarakan di pondok pesantren.
Acara ini diselenggarakan dalam rangka memberikan penghargaan terhadap khazanah dan eksistensi pesantren di Indonesia yang telah memberikan konstribusi penting terhadap perjalan bangsa Indonesia mulai era pra kemerdekaan sampai saat ini.
Selain itu, khazanah keilmuan pesantren juga telah terbukti menjadi benteng paling kokoh dalam menjaga NKRI dari model-model pemahaman keagaman yang esklusif dan ekstremis. Hal itu semua tidak bisa dilepaskan dari ulama dan karya karyanya.
Salah satu Kitab yang paling banyak dikenal dan dikaji oleh ulama dan tokoh tokoh Islam di Indoensia adalah kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi Asy-Syafi'i (Imam Al Ghozali).
Tujuan diadakannya Musabaqoh Kitab Kuning adalah : melestarikan tradisi intelektual pesantren, mengembangkan khazanah pengetahuan pesantren, memotivasi para santri untuk meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning dan melakukan syiar kepada publik akan pentingnya khazanah pengetahuan pesantren sebagai salah satu solusi membangun bangsa dan menjawab problem-problem kemasyarakatan.
Musabaqoh Kitab Kuning ini terbuka untuk seluruh santri putra dan santri putri di seluruh pondok pesantren yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jamaah di Indonesia. Peserta dibatasi santri yang berusia 17-25 tahun dan mendapatkan Tazkiyah (rekomendasi) dari pengasuh pondok pesantren.
Melalui hal tersebut Sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Koordinasi Wilayah (DKW) Garda Bangsa Sulsel menggelar Musabaqah Kitab Kuning (MKK) di Pondok Pesantren Ittihadu al Usrati Wal Jama’ah DDI Lerang-Lerang Kabupaten Pinrang, Jumat (19/5/2017).
Panitia MKK akan memperlombakan dua kitab yakni, Ihya Ulumiddin karya Imam al-Ghazali dan kitab Alfiyah Ibn Malik, dan siap diikuti lebih dari 30 pesantren di Sulsel.
Penanggung jawab kegiatan MKK Zona Sulsel, Irfan Ilyas, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menjaga khazanah pesantren dan Islam sekaligus mengembangkan kekayaan keilmuan pesantren serta melestarikan nilai-nilai di dalamnya.
“Tujuan diadakannya Musabakah Kitab Kuning (MKK) ini, untuk melestarikan tradisi intelektual pesantren, mengembangkan khazanah pengetahuan pesantren, dan tentu memotivasi para santri untuk meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning,” jelas Irfan. Selasa (16/5/2017).
Irfan yang juga Pimpinan Komando KGB Sulsel ini, menyampaikan Garda Bangsa dan PKB akan senantiasa bersinergi dengan pesantren sebagai salah satu pilar penting untuk membangun bangsa dan menjawab problematika hari ini. “Semoga kegiatan ini sukses dan semakin mendekatkan PKB dan pesantren,” ucap Irfan.
Selain di Sulsel, pelaksanaan MKK juga dihelat di 31 provinsi di Indonesia, 4 pemenang dari provinsi ini berhak mengikuti pelaksanaan grand final di Jakarta. “MKK digelar di 31 provinsi di Indonesia, total hadiah yang diperebutkan cukup besar mencapai Rp500 juta,” sebutnya.
Selain itu, lanjut Irfan bagi dua pemenang utama akan mendapatkan bonus berupa Umrah dan biaya pendidikan.
Panitia pelaksana kini telah mematangkan persiapan demi kesusksesan kegiatan bergensi antar pesanteren tersebut.
Ismail warga pinrang saat ditemui mengatakan mengapresiasi kegiatan DKN Garda Bangsa dalam rangka mengambil inisiatif untuk mengembangkan khazanah keilmuan pesantren dan melestarikan nilai-nilai ajarannya.
"Adanya acara Musabaqoh Kitab Kuning (Lomba Baca Kitab Kuning) yang diselenggarakan di Pinrang kami selaku masyarakat sangat mengapresiasi"Tandasnya.(*)
Penulis : Har
Editor : Abdoel