[caption id="attachment_24825" align="aligncenter" width="318"] ket Foto : Rusdi Masse (RMS) ketum Partai Nasdem Sulsel[/caption]
MAKASSAR - Sejak mengomandoi Partai NasDem Sulsel, nama Rusdi Masse (RMS) masuk dalam bursa kontestan Pilgub Sulsel 2018. Pergerakannya pun kian masif ke kabupaten/kota.
RMS, bupati Sidrap dua periode, hingga kini memang belum blak-blakan menapaki pesta demokrasi lima tahunan itu. Praktis, pergerakan RMS itu memang masih menimbulkan tanda-tanya. Apakah hanya sekadar konsolidasi partai untuk persiapan Pemilu 2019, atau mengukur kekuatan terlebih awal sebelum memutuskan sikap politik.
Apalagi, sejauh ini ada dua kader lain dari Nasdem yang disebut-sebut ingin maju di pilgub. Mereka adalah Luthfy A Mutty dan Akbar Faisal.
Konsultan Politik dari Jaringan Suara Indonesia (JSI) Arif Saleh mengatakan, peluang RMS maju di pilgub sangat terbuka lebar. Selain mengendalikan partai, RMS juga ditunjang mesin politik yang bisa digerakkan serta finansial yang 'tebal'.
"Sejauh ini, dari sejumlah ketua parpol di level provinsi, RMS dua bulan terakhir paling gencar melakukan konsolidasi internal secara besar-besaran," ucap Arif Saleh, Selasa (22/11/2016).
Kendati RMS belum sekalipun menyatakan sikap maju, lanjut Arif, namun dorongan kader di tingkat kabupaten mulai nampak. Bagi Arif, dukungan itu sangat memungkinkan merubah sikap RMS.
Di tambah lagi, diberbagai kesempatan, RMS sudah memberi pernyataan bersayap. Seperti kalimat "mudah-mudahan Surya Paloh tidak meminta saya maju", atau pernyataannya selama ini, ia belum memikirkan pilgub.
"Itu bahasa politik yang sebenarnya bisa dibaca, bahwa RMS siap maju kalau partai yang memintanya. Begitu juga, ia akan melihat dinamika kedepannya," tambah dia.
Bagaimana dengan peluang?
Arif mengurai, RMS masih butuh kerja keras. Selain figur yang muncul selama ini juga tak kalah mentereng, RMS masih harus mengejar ketertinggalan elektabilitasnya.
Meski demikian, modal sebagai ketua partai, ditambah dipersepsikan sukses memimpin Sidrap dua periode, bisa menjadi modal berharga untuk maju bertarung.
Posisi cawagub
Ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai NasDem Sulsel Malkan Amin pada beberapa waktu lalu, turut angkat bicara soal peluang RMS di kontestasi Pilgub Sulsel 2018. Malkan realistis mendorong RMS pada posisi 02 dengan berduet Ichsan Yasin Limpo.
Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus mengakui, RMS bisa menjadi calon yang sangat menentukan jika membidik posisi calon wakil gubernur.
"RMS adalah (punya) vote getter di wilayah Ajattapareng, yang punya potensi pemilih hampir 1 juta," ucap Nurmal Idrus,
Yah, elektabilitas RMS di Sidrap memang sudah tak diragukan lagi. Pada Pilkada Sidrap 2013 misalnya, RMS yang berlatar belakang pengusaha itu sukses menang satu putaran (58,75 persen) dari 7 pasang yang bertarung.
Menurut Nurmal, masih banyak hal yang harus dilakukan RMS. Pertama, harus mengamankan kendaraan politiknya. Dengan cuma 7 kursi NasDem di legislatif, maka komunikasi politik ke beberapa parpol calon koalisi mutlak harus dilakukan.
"Pendekatan bisa dilakukan dengan mendekati parpol koalisi pemerintah, seperti Golkar, PDIP dan PAN. Kedua, dia harus meyakinkan pemilih bahwa dirinya mampu menjadi gubernur. Caranya adalah dengan lebih banyak bertindak, berpikir dan berbicara dalam kerangka Sulsel dan nasional," urai mantan Ketua KPU Makassar ini.
Ia mengatakan, RMS tidak lagi hanya bertindak dan berbicara dalam konteks lokal sebagai Bupati Sidrap. Misalnya, semua alat peraga sosialisasinya harus mencerminkan pemikirannya tentang Sulsel dan secara nasional.
"Masalah RMS bukan pada popularitas, tetap pada elektabilitas. Yaitu sejauh mana ia mampu meyakinkan pemilih bahwa dirinya mampu menjadi gubernur," demikian Nurmal.(*)
Sumber :(Rakyatku.Com)
MAKASSAR - Sejak mengomandoi Partai NasDem Sulsel, nama Rusdi Masse (RMS) masuk dalam bursa kontestan Pilgub Sulsel 2018. Pergerakannya pun kian masif ke kabupaten/kota.
RMS, bupati Sidrap dua periode, hingga kini memang belum blak-blakan menapaki pesta demokrasi lima tahunan itu. Praktis, pergerakan RMS itu memang masih menimbulkan tanda-tanya. Apakah hanya sekadar konsolidasi partai untuk persiapan Pemilu 2019, atau mengukur kekuatan terlebih awal sebelum memutuskan sikap politik.
Apalagi, sejauh ini ada dua kader lain dari Nasdem yang disebut-sebut ingin maju di pilgub. Mereka adalah Luthfy A Mutty dan Akbar Faisal.
Konsultan Politik dari Jaringan Suara Indonesia (JSI) Arif Saleh mengatakan, peluang RMS maju di pilgub sangat terbuka lebar. Selain mengendalikan partai, RMS juga ditunjang mesin politik yang bisa digerakkan serta finansial yang 'tebal'.
"Sejauh ini, dari sejumlah ketua parpol di level provinsi, RMS dua bulan terakhir paling gencar melakukan konsolidasi internal secara besar-besaran," ucap Arif Saleh, Selasa (22/11/2016).
Kendati RMS belum sekalipun menyatakan sikap maju, lanjut Arif, namun dorongan kader di tingkat kabupaten mulai nampak. Bagi Arif, dukungan itu sangat memungkinkan merubah sikap RMS.
Di tambah lagi, diberbagai kesempatan, RMS sudah memberi pernyataan bersayap. Seperti kalimat "mudah-mudahan Surya Paloh tidak meminta saya maju", atau pernyataannya selama ini, ia belum memikirkan pilgub.
"Itu bahasa politik yang sebenarnya bisa dibaca, bahwa RMS siap maju kalau partai yang memintanya. Begitu juga, ia akan melihat dinamika kedepannya," tambah dia.
Bagaimana dengan peluang?
Arif mengurai, RMS masih butuh kerja keras. Selain figur yang muncul selama ini juga tak kalah mentereng, RMS masih harus mengejar ketertinggalan elektabilitasnya.
Meski demikian, modal sebagai ketua partai, ditambah dipersepsikan sukses memimpin Sidrap dua periode, bisa menjadi modal berharga untuk maju bertarung.
Posisi cawagub
Ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai NasDem Sulsel Malkan Amin pada beberapa waktu lalu, turut angkat bicara soal peluang RMS di kontestasi Pilgub Sulsel 2018. Malkan realistis mendorong RMS pada posisi 02 dengan berduet Ichsan Yasin Limpo.
Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus mengakui, RMS bisa menjadi calon yang sangat menentukan jika membidik posisi calon wakil gubernur.
"RMS adalah (punya) vote getter di wilayah Ajattapareng, yang punya potensi pemilih hampir 1 juta," ucap Nurmal Idrus,
Yah, elektabilitas RMS di Sidrap memang sudah tak diragukan lagi. Pada Pilkada Sidrap 2013 misalnya, RMS yang berlatar belakang pengusaha itu sukses menang satu putaran (58,75 persen) dari 7 pasang yang bertarung.
Menurut Nurmal, masih banyak hal yang harus dilakukan RMS. Pertama, harus mengamankan kendaraan politiknya. Dengan cuma 7 kursi NasDem di legislatif, maka komunikasi politik ke beberapa parpol calon koalisi mutlak harus dilakukan.
"Pendekatan bisa dilakukan dengan mendekati parpol koalisi pemerintah, seperti Golkar, PDIP dan PAN. Kedua, dia harus meyakinkan pemilih bahwa dirinya mampu menjadi gubernur. Caranya adalah dengan lebih banyak bertindak, berpikir dan berbicara dalam kerangka Sulsel dan nasional," urai mantan Ketua KPU Makassar ini.
Ia mengatakan, RMS tidak lagi hanya bertindak dan berbicara dalam konteks lokal sebagai Bupati Sidrap. Misalnya, semua alat peraga sosialisasinya harus mencerminkan pemikirannya tentang Sulsel dan secara nasional.
"Masalah RMS bukan pada popularitas, tetap pada elektabilitas. Yaitu sejauh mana ia mampu meyakinkan pemilih bahwa dirinya mampu menjadi gubernur," demikian Nurmal.(*)
Sumber :(Rakyatku.Com)