[caption width="420" align="alignnone"]Ket Gambar : Andi Mulki Ketum Garda Bangsa Pinrang Bersama Zulfikar Ketum Garda Bangsa Sulsel[/caption]
PINRANG -- Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) Kabupaten Pinrang, Sulsel, menggelar Musabaqah Kitab Kuning (MKK) tahun 2017. MKK Melibatkan 30 Pondok Pesantren Di sulsel
MKK 2017 digelar di Pondok Peaantren DDI Lerang Lerang Pinrang. Untuk calon peserta bisa mendaftar di pondok pesantren yang sudah ditunjuk di masing-masing wilayah. Kategori yang dilombakan dalam kesempatan MKK 2017 di Pinrang
"MKK 2017 merupakan wujud konsistensi Garda Bangsa dan PKB mempertahankan tradisi keilmuan pesantren," kata Andi Mulki Ketum Garda Bangsa kabupaten Pinrang, Jumat (19/5/2017).
MKK, lanjut Mulki, merupakan upaya untuk menjaga dan mengembangkan tradisi keilmuan pesantren yang selama ini mewarnai kehidupan muslim di Indonesia.
"Kitab kuning yang diajarkan di pondok pesantren dengan perspektif ulama yang mengajarkannya semakin memperkaya khazanah keagamaan masyarakat Indonesia,” katanya.
Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad mengatakan, dengan mempelajari kitab kuning, masyarakat pesantren dan kaum nahdliyin pada umumnya menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan pendapat.
"Dengan mempelajari kitab kuning kita tidak akan mudah menuduh orang lain salah dan menuduh pihak lainnya benar. Untuk itu, tradisi mempelajari kitab kuning harus dijaga terus menerus agar tidak hilang, ,"Jelasnya.(*)
Penulis : Har/Rlis
Editor : Abdoel
PINRANG -- Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) Kabupaten Pinrang, Sulsel, menggelar Musabaqah Kitab Kuning (MKK) tahun 2017. MKK Melibatkan 30 Pondok Pesantren Di sulsel
MKK 2017 digelar di Pondok Peaantren DDI Lerang Lerang Pinrang. Untuk calon peserta bisa mendaftar di pondok pesantren yang sudah ditunjuk di masing-masing wilayah. Kategori yang dilombakan dalam kesempatan MKK 2017 di Pinrang
"MKK 2017 merupakan wujud konsistensi Garda Bangsa dan PKB mempertahankan tradisi keilmuan pesantren," kata Andi Mulki Ketum Garda Bangsa kabupaten Pinrang, Jumat (19/5/2017).
MKK, lanjut Mulki, merupakan upaya untuk menjaga dan mengembangkan tradisi keilmuan pesantren yang selama ini mewarnai kehidupan muslim di Indonesia.
"Kitab kuning yang diajarkan di pondok pesantren dengan perspektif ulama yang mengajarkannya semakin memperkaya khazanah keagamaan masyarakat Indonesia,” katanya.
Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad mengatakan, dengan mempelajari kitab kuning, masyarakat pesantren dan kaum nahdliyin pada umumnya menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan pendapat.
"Dengan mempelajari kitab kuning kita tidak akan mudah menuduh orang lain salah dan menuduh pihak lainnya benar. Untuk itu, tradisi mempelajari kitab kuning harus dijaga terus menerus agar tidak hilang, ,"Jelasnya.(*)
Penulis : Har/Rlis
Editor : Abdoel