[caption width="350" align="alignnone"]Ket Gambar : seorang petani warga kampung Masolo 1 Kelurahan Teppo, Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang, tewas mengenaskan di tengah areal persawahannya, peristiwa pamarangan ini terjadi sekira pukul 09.00 Wita, Minggu (16/4/2017).[/caption]
PINRANG -- Kembali, peristiwa berdarah terjadi di Kabupaten Pinrang, La Moha (50), seorang petani warga kampung Masolo 1 Kelurahan Teppo, Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang, tewas mengenaskan di tengah areal persawahannya, peristiwa pamarangan ini terjadi sekira pukul 09.00 Wita, Minggu (16/4/2017).
Informasi yang dihimpun La Moha menjadi korban pemarangan dari pelaku, Ramang (53), yang masih sekampung dengan korban. Bahkan antara korban dan pelaku ini masih memiliki hubungan kekerabatan.
Kapolres Pinrang, AKBP Leo Joko Triwibowo yang dikonfirmasi Awak Media, membenarkan adanya peristiwa pemarangan tersebut.
“Pelakunya menyerahkan diri dan telah kami amankan di Mapolres Pinrang. Pelaku dan korban masih terikat hubungan kekerabatan antara mertua dan menantu keponakan,” kata Leo Minggu (16/4/2017) Melalui via telepon selulernya .
Adapun motifnya, diduga dipicu dendam pelaku kepada korban dalam persoalan sengketa tanah.(*)
Penulis : Har/Syh
Editor : Abdoel
PINRANG -- Kembali, peristiwa berdarah terjadi di Kabupaten Pinrang, La Moha (50), seorang petani warga kampung Masolo 1 Kelurahan Teppo, Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang, tewas mengenaskan di tengah areal persawahannya, peristiwa pamarangan ini terjadi sekira pukul 09.00 Wita, Minggu (16/4/2017).
Informasi yang dihimpun La Moha menjadi korban pemarangan dari pelaku, Ramang (53), yang masih sekampung dengan korban. Bahkan antara korban dan pelaku ini masih memiliki hubungan kekerabatan.
Kapolres Pinrang, AKBP Leo Joko Triwibowo yang dikonfirmasi Awak Media, membenarkan adanya peristiwa pemarangan tersebut.
“Pelakunya menyerahkan diri dan telah kami amankan di Mapolres Pinrang. Pelaku dan korban masih terikat hubungan kekerabatan antara mertua dan menantu keponakan,” kata Leo Minggu (16/4/2017) Melalui via telepon selulernya .
Adapun motifnya, diduga dipicu dendam pelaku kepada korban dalam persoalan sengketa tanah.(*)
Penulis : Har/Syh
Editor : Abdoel