[caption width="430" align="alignnone"]Ket Gambar : Sejumlah santri Pondok Pesantren Ittihadul Usrati wal Jama'ah (PP-IUJ) DDI Lerang-lerang, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang mengikuti pengajian kitab Ta'limul Muta'allim.[/caption]
PINRANG -- Sejumlah santri Pondok Pesantren Ittihadul Usrati wal Jama'ah (PP-IUJ) DDI Lerang-lerang, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang mengikuti pengajian kitab Ta'limul Muta'allim.
Pengajian dipimpin salah seorang pembina, Ust Sulaiman Parajai.Kitab yang banyak menyinggung soal etika itu diulas di masjid pondok pesantren tersebut, Selasa (11/4/2017).
Pengurus Osis PP-IUJ DDI Lerang-lerang, Muhammad Faiz menuturkan, pengajian itu rutin digelar setiap minggu sebagai modal perbaikan etika dan akhlak para santri.
"Kami banyak belajar tentang etika dalam beragama lewat kitab Ta'limul Muta'allim," Ungkapnya.
Faiz menyebutkan, pertemuan kali ini lebih fokus mengulas soal etika dalam bertutur.
"Begitu banyak bala terjadi lantaran keteledoran manusia dalam bertutur, oleh karenanya etika bertutur perlu untuk dibiasakan," ujarnya.
Dalam kitab itu, lanjut Faiz, juga menekankan agar ucapan senantiasa dijaga keliarannya, agar terhindar dari sikap yang kasar dan kerap mengkafirkan orang lain.
"Semoga ajaran yang kami peroleh hari ini, dapat kami amalkan dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.(*)
Penulis : Har/Rls
Editor : Abdoel
PINRANG -- Sejumlah santri Pondok Pesantren Ittihadul Usrati wal Jama'ah (PP-IUJ) DDI Lerang-lerang, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang mengikuti pengajian kitab Ta'limul Muta'allim.
Pengajian dipimpin salah seorang pembina, Ust Sulaiman Parajai.Kitab yang banyak menyinggung soal etika itu diulas di masjid pondok pesantren tersebut, Selasa (11/4/2017).
Pengurus Osis PP-IUJ DDI Lerang-lerang, Muhammad Faiz menuturkan, pengajian itu rutin digelar setiap minggu sebagai modal perbaikan etika dan akhlak para santri.
"Kami banyak belajar tentang etika dalam beragama lewat kitab Ta'limul Muta'allim," Ungkapnya.
Faiz menyebutkan, pertemuan kali ini lebih fokus mengulas soal etika dalam bertutur.
"Begitu banyak bala terjadi lantaran keteledoran manusia dalam bertutur, oleh karenanya etika bertutur perlu untuk dibiasakan," ujarnya.
Dalam kitab itu, lanjut Faiz, juga menekankan agar ucapan senantiasa dijaga keliarannya, agar terhindar dari sikap yang kasar dan kerap mengkafirkan orang lain.
"Semoga ajaran yang kami peroleh hari ini, dapat kami amalkan dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.(*)
Penulis : Har/Rls
Editor : Abdoel