[caption width="360" align="alignnone"]Ket Gambar : Ket Gambar : Bapak Lapodding ini masih menggunakan bendi untuk mencari nafkah, tamansari kel. Tatae kec. Duampanua kab. Pinrang.[/caption]
PINRANG -- Dizaman modern ini, sudah banyak kemajuan-kemajuan dan perkembangan alat transfortasi yang sudah sangat membantu manusia dalam melakukan aktifitasnya.
Salah satunya seperti angkutan umum yang sudah sangat banyak di temui bahkan saat ini angkutan umum pun sudah ada yang berbasis online.
Namun setiap perkembangan dan kemajuan suatu negara juga seharusnya di iringi dengan perkembangan ekonomi masyarakat itu sendiri.
Seperti halnya dengan bapak Lapodding, bapak yang berusia kurang lebih 55 tahun ini, beliau tetap memilih menggunakan kuda/bendi untuk mencari nafkah dan tetap menjaga warisan orangtuanya.
Bapak Lapodding ini masih menggunakan bendi untuk mencari nafkah, tamansari kel. Tatae kec. Duampanua kab. Pinrang.
"Dari kecil saya memang sudah sering ikut dengan bapak saya berkuda, makanya saya tetap melanjutkan perjuangan orang tua saya karena ini juga sudah menjadi warisan mereka", ujar bapak lapodding saat di temui di lokasi.
Lanjutnya "saya lebih memilih menggunakan kuda karena ini lebih hemat karena tidak menggunakan bahan bakar dan biasanya saya narik disaat waktu pasar tiba dan alhamdulillah pelanggan sayapun cukup banyak karena harga untuk satu orang hanya berkisar Rp. 2000", pungkasnya.(*)
Penulis : Adi Saputra
Editor : Abdoel
PINRANG -- Dizaman modern ini, sudah banyak kemajuan-kemajuan dan perkembangan alat transfortasi yang sudah sangat membantu manusia dalam melakukan aktifitasnya.
Salah satunya seperti angkutan umum yang sudah sangat banyak di temui bahkan saat ini angkutan umum pun sudah ada yang berbasis online.
Namun setiap perkembangan dan kemajuan suatu negara juga seharusnya di iringi dengan perkembangan ekonomi masyarakat itu sendiri.
Seperti halnya dengan bapak Lapodding, bapak yang berusia kurang lebih 55 tahun ini, beliau tetap memilih menggunakan kuda/bendi untuk mencari nafkah dan tetap menjaga warisan orangtuanya.
Bapak Lapodding ini masih menggunakan bendi untuk mencari nafkah, tamansari kel. Tatae kec. Duampanua kab. Pinrang.
"Dari kecil saya memang sudah sering ikut dengan bapak saya berkuda, makanya saya tetap melanjutkan perjuangan orang tua saya karena ini juga sudah menjadi warisan mereka", ujar bapak lapodding saat di temui di lokasi.
Lanjutnya "saya lebih memilih menggunakan kuda karena ini lebih hemat karena tidak menggunakan bahan bakar dan biasanya saya narik disaat waktu pasar tiba dan alhamdulillah pelanggan sayapun cukup banyak karena harga untuk satu orang hanya berkisar Rp. 2000", pungkasnya.(*)
Penulis : Adi Saputra
Editor : Abdoel