[caption width="430" align="alignnone"]Ket Gambar : Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMII) Sulsel, menghelat sekolah menulis dengan tema "Ikhtiar Nahdliyyin Merawat Tradisi Literasi" di Wisma Pergerakan, Jalan Andi Tonro Makassar, Jumat-Minggu (7-10/4/2017).[/caption]
MAKASSAR - Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMII) Sulsel, menghelat sekolah menulis dengan tema "Ikhtiar Nahdliyyin Merawat Tradisi Literasi" di Wisma Pergerakan, Jalan Andi Tonro Makassar, Jumat-Minggu (7-10/4/2017).
Peserta berasal dari kader PMII dan alumni muda, mendapatkan sejumlah materi, seperti Proses Menulis Kreatif, Teknik menulis opini, motivasi menulis, hingga bentuk-bentuk tulisan. Pemateri berasal dari sejumlah kolumnis dan penulis opini di Makassar.
Ketua panitia pelaksana, Fadlan Nasurung, menyampaikan agenda ini sebagai upaya untuk memberdayakan kader sejak dini dalam bidang penulisan. Selain itu pula, agar budaya literasi pesantren, bisa makin membumi.
“Budaya literasi semakin mengalami kemunduran, termasuk di kalangan kaum pergerakan dan pesantren, ini menjadi alasan kita melaksanakan kegiatan ini,” jelas mahasiswa semester akhir, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin ini.
Ketua IKAPMII Sulsel, Abd Kadir Ahmad menyampaikan tradisi literasi di kalangan kaum pergerakan dan pesantren harus terus dikembangkan apalagi di tengah tantangan zaman yang kompetisinya makin beragam.
"Literasi dalam situasi hari ini, dapat juga untuk melawan berbagai tulisan hoax yang marak beredar di media, selain itu untuk mengetengahkan Islam pesantren yang moderat, dalam menjaga keutuhan bangsa," tandas peneliti senior Kementrian Agama ini.
Penulis : Arfah/Rils
Editor : Abdoel
MAKASSAR - Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKAPMII) Sulsel, menghelat sekolah menulis dengan tema "Ikhtiar Nahdliyyin Merawat Tradisi Literasi" di Wisma Pergerakan, Jalan Andi Tonro Makassar, Jumat-Minggu (7-10/4/2017).
Peserta berasal dari kader PMII dan alumni muda, mendapatkan sejumlah materi, seperti Proses Menulis Kreatif, Teknik menulis opini, motivasi menulis, hingga bentuk-bentuk tulisan. Pemateri berasal dari sejumlah kolumnis dan penulis opini di Makassar.
Ketua panitia pelaksana, Fadlan Nasurung, menyampaikan agenda ini sebagai upaya untuk memberdayakan kader sejak dini dalam bidang penulisan. Selain itu pula, agar budaya literasi pesantren, bisa makin membumi.
“Budaya literasi semakin mengalami kemunduran, termasuk di kalangan kaum pergerakan dan pesantren, ini menjadi alasan kita melaksanakan kegiatan ini,” jelas mahasiswa semester akhir, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin ini.
Ketua IKAPMII Sulsel, Abd Kadir Ahmad menyampaikan tradisi literasi di kalangan kaum pergerakan dan pesantren harus terus dikembangkan apalagi di tengah tantangan zaman yang kompetisinya makin beragam.
"Literasi dalam situasi hari ini, dapat juga untuk melawan berbagai tulisan hoax yang marak beredar di media, selain itu untuk mengetengahkan Islam pesantren yang moderat, dalam menjaga keutuhan bangsa," tandas peneliti senior Kementrian Agama ini.
Penulis : Arfah/Rils
Editor : Abdoel