[caption width="340" align="alignnone"]Ilustrasi [/caption]
MAKASSAR – Angka kemiskinan masyarakat di Provinsi Sulsel tidak mengalami penurunan secara signifikan pada tahun 2016. Data menyebutkan, 9,24 persen diantaranya berstatus warga miskin dari totoal lebih 8 juta penduduk.
Angka tersebut diperoleh Provinsi Sulsel dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang melakukan survei pada 2016 lalu. Informasi yang diperoleh pada tahun 2015 sebelumnya, angka kemiskinan Sulsel mencapai 9,3 persen.
Angka ini tidak mengalami pergerakan turun secara signifikan disebabkan beberapa kabupaten di Sulsel mengalami kenaikan angka kemiskinan di tahun 2016 lalu.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulsel Andi Ilham Gazaling tak menampik angka tersebut. “Memang seperti itu datanya,” ujarnya singkat, Minggu (9/4/2017) di Makassar.
Dia menegaskan, rilis dari BPS nanti itu akan dikeluarkan secara resmi. Dari angka tersebut, informasi yang diperoleh dari Pemprov Sulsel menyebutkan Kabupaten Sidrap masih bertengger di rangking pertama sebagai kabupaten dengan angka kemiskinan paling rendah di Sulsel.
“Sidrap memang paling rendah angka kemiskinannya. Itu dari tahun ketahun. Meski di Dinas Sosial juga memiliki data tersendiri dari data per KK. Nanti saya infokan data per KK nya,” ujar Ilham.
Kendati tidak menyebutkan secara detail angka kemiskinan di Sulsel per kabupaten, namun informasi yang diperoleh dari untuk Kabupaten di Sulsel mengalami kenaikan. Hanya kabupaten Sidrap dan Wajo mengalami penurunan.
Dan sebagai kabupaten yang paling rendah angka kemiskinannya di Sulsel, Sidrap masih bertahan sebagai juara pertama. Dari angka kemiskinan 5,5 persen turun satu poin menjadi 5,4 persen dari jumlah penduduk berkisar 280 ribu jiwa.
Sekadar diketahui, Sidrap memang memiliki angka persentasi kemiskinan paling rendah di Sulsel untuk tinkat kabupaten se Sulsel. Untuk 2014 lalu hanya 5,8 persen, 2015 5,5 persen dan turun lagi 5,4 persen.
Pihak BPS belum melakukan rilis resmi terhadap angka kemiskinan di Indonesia untuk 2017 dari survei 2016. “Dalam waktu dekat ini akan ada rilis survei dari BPS,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Sulel Abd Latif. (*)
Sb.(MakassarToday/dona)
MAKASSAR – Angka kemiskinan masyarakat di Provinsi Sulsel tidak mengalami penurunan secara signifikan pada tahun 2016. Data menyebutkan, 9,24 persen diantaranya berstatus warga miskin dari totoal lebih 8 juta penduduk.
Angka tersebut diperoleh Provinsi Sulsel dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang melakukan survei pada 2016 lalu. Informasi yang diperoleh pada tahun 2015 sebelumnya, angka kemiskinan Sulsel mencapai 9,3 persen.
Angka ini tidak mengalami pergerakan turun secara signifikan disebabkan beberapa kabupaten di Sulsel mengalami kenaikan angka kemiskinan di tahun 2016 lalu.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulsel Andi Ilham Gazaling tak menampik angka tersebut. “Memang seperti itu datanya,” ujarnya singkat, Minggu (9/4/2017) di Makassar.
Dia menegaskan, rilis dari BPS nanti itu akan dikeluarkan secara resmi. Dari angka tersebut, informasi yang diperoleh dari Pemprov Sulsel menyebutkan Kabupaten Sidrap masih bertengger di rangking pertama sebagai kabupaten dengan angka kemiskinan paling rendah di Sulsel.
“Sidrap memang paling rendah angka kemiskinannya. Itu dari tahun ketahun. Meski di Dinas Sosial juga memiliki data tersendiri dari data per KK. Nanti saya infokan data per KK nya,” ujar Ilham.
Kendati tidak menyebutkan secara detail angka kemiskinan di Sulsel per kabupaten, namun informasi yang diperoleh dari untuk Kabupaten di Sulsel mengalami kenaikan. Hanya kabupaten Sidrap dan Wajo mengalami penurunan.
Dan sebagai kabupaten yang paling rendah angka kemiskinannya di Sulsel, Sidrap masih bertahan sebagai juara pertama. Dari angka kemiskinan 5,5 persen turun satu poin menjadi 5,4 persen dari jumlah penduduk berkisar 280 ribu jiwa.
Sekadar diketahui, Sidrap memang memiliki angka persentasi kemiskinan paling rendah di Sulsel untuk tinkat kabupaten se Sulsel. Untuk 2014 lalu hanya 5,8 persen, 2015 5,5 persen dan turun lagi 5,4 persen.
Pihak BPS belum melakukan rilis resmi terhadap angka kemiskinan di Indonesia untuk 2017 dari survei 2016. “Dalam waktu dekat ini akan ada rilis survei dari BPS,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Sulel Abd Latif. (*)
Sb.(MakassarToday/dona)