MAKASSAR -- Di tengah berbagai kasus sengketa agraria dan SDA yang terjadi di Indonesia dan sulawesi-selatan khususnya, Jaringan GUSDURian Makassar bekerjasama LAPAR Sulsel mengagendakan diskusi bertajuk "Penguasaan dan Sengketa Agraria di Sulawesi-selatan, sabtu (8/4/2017) bertempat di Wisma Pergerakan IKA PMII Sulsel.
Fadlan L Nasurung, Koordinator Jaringan GUSDURian Makassar mengungkapkan bahwa sengkarut pengelolaan sektor agraria dan SDA yang terjadi Indonesia harus direspon secara serius, karena ia berhubungan langsung dengan sumber hajat hidup masyarakat yang diserobot oleh industri tambang. "Sengketa agraria harus menjadi isu nasional agar mendapat perhatian berbagai pihak, khususnya pemerintah, seperti kini yang sedang menimpa masyarakat Seko di Kab. Luwu-utara Sulsel", ungkap Fadlan.
Ia menambahkan bahwa konflik agraria terjadi, karena adanya upaya pemerintah dan korporasi melakukan alih fungsi lahan yang memiliki potensi SDA, namun ditolak oleh penduduk setempat.
"Selain merampas sumber mata pencaharian masyarakat dan menimbulkan kerusakan ekologis di wilayah-wilayah berlangsungnya eksploitasi SDA dan daerah yang terdampak limbah industrinya, hal itu juga akan merusak tradisi yang berangkat dari kearifan lokal akibat hilangnya basis material dari kebudayan setempat, yaitu tanah dan segala aktifitas yang terkait dengannya" terang Mahasiswa UIN Alauddin Makassar tersebut.(*)
Penulis : Arf/Rls
Editor : Abdoel