[caption width="350" align="alignnone"]Ket Gambar : Dr KH Abdullah Syamsul Arifin atau yang akrab dipanggil Gus Aab[/caption]
MAKASSAR -- Dr KH Abdullah Syamsul Arifin atau yang akrab dipanggil Gus Aab mengajak kepada seluruh kader Muslimat Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan untuk selalu menjaga karakter keaswajaan dan mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai cita-cita luhur para pendiri Nahdlatul Ulama.
Hal ini disampaikan dihapan 100 pengurus Muslimat NU se Sulawesi Selatan yang mengikuti Rapat kordinasi daerah (Rakorda), Minggu (23/4/2017) yang dilaksanakan selama tiga hari 22-24 April di Auditorium KH Muhyiddin Zain UIM.
Karakter aswaja diantaranya, Attwassut yakni sikap tengah, sedang-sedang, tidak ekstrim kiri dan ekstrim kanan, kedua Tawazun yakni keseimbangan, ketiga Tasamuh yakni toleransi, berbicara toleransi tentunya tidak harus meninggalkan garis habluminallah yakni menggadaikan aqidah.
"Dan yang keempat adalah I'tidal yang berarti tegak lurus, ibarat NU adalah kereta, sebagai penumpang jangan membawa NU menuruti kemauan penumpang, tetapi penumpang harus mengikuti sopirnya." Tambah Gus Aab yang juga Ketua PCNU Kab. Jember.
Disisi lain dalam memahami Sunnah Nabi yang terpenting adalah esensi dari Sunnah itu sendiri, tanpa harus membenturkan antara Sahabat dengan Nabi, hal ini bisa kita jumpai dalam pengamalan Shalat Sunnah Tarwih, Adzan dua kali pada Sholat Jum'at dan lain sebagainya.
Tak hanya itu Gus Aab menyoroti keberadaan organisasi sempalan, menurutnya jangan karena baru membaca satu dua buku, seenaknya saja membida'ahkan amalan NU, padahal tidak menguasai ilmu ijtihadi sebagaimana yang selalu disampaikan para Ulama NU.
Pengajian akbar aswaja ini selain dihadiri peserta Rakorda Muslimat NU se Sulawesi Selatan, juga dihadiri pengurus wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan diantaranya Wakil Ketua Arfah Shiddiq, Wakil Ketua Abd Rahim Mas P Sanjata, dan sivitas akademika Universitas Islam Makassar.(*)
Penulis: Andy Muhammad Idris
Editor : Abdoel
MAKASSAR -- Dr KH Abdullah Syamsul Arifin atau yang akrab dipanggil Gus Aab mengajak kepada seluruh kader Muslimat Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan untuk selalu menjaga karakter keaswajaan dan mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai cita-cita luhur para pendiri Nahdlatul Ulama.
Hal ini disampaikan dihapan 100 pengurus Muslimat NU se Sulawesi Selatan yang mengikuti Rapat kordinasi daerah (Rakorda), Minggu (23/4/2017) yang dilaksanakan selama tiga hari 22-24 April di Auditorium KH Muhyiddin Zain UIM.
Karakter aswaja diantaranya, Attwassut yakni sikap tengah, sedang-sedang, tidak ekstrim kiri dan ekstrim kanan, kedua Tawazun yakni keseimbangan, ketiga Tasamuh yakni toleransi, berbicara toleransi tentunya tidak harus meninggalkan garis habluminallah yakni menggadaikan aqidah.
"Dan yang keempat adalah I'tidal yang berarti tegak lurus, ibarat NU adalah kereta, sebagai penumpang jangan membawa NU menuruti kemauan penumpang, tetapi penumpang harus mengikuti sopirnya." Tambah Gus Aab yang juga Ketua PCNU Kab. Jember.
Disisi lain dalam memahami Sunnah Nabi yang terpenting adalah esensi dari Sunnah itu sendiri, tanpa harus membenturkan antara Sahabat dengan Nabi, hal ini bisa kita jumpai dalam pengamalan Shalat Sunnah Tarwih, Adzan dua kali pada Sholat Jum'at dan lain sebagainya.
Tak hanya itu Gus Aab menyoroti keberadaan organisasi sempalan, menurutnya jangan karena baru membaca satu dua buku, seenaknya saja membida'ahkan amalan NU, padahal tidak menguasai ilmu ijtihadi sebagaimana yang selalu disampaikan para Ulama NU.
Pengajian akbar aswaja ini selain dihadiri peserta Rakorda Muslimat NU se Sulawesi Selatan, juga dihadiri pengurus wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan diantaranya Wakil Ketua Arfah Shiddiq, Wakil Ketua Abd Rahim Mas P Sanjata, dan sivitas akademika Universitas Islam Makassar.(*)
Penulis: Andy Muhammad Idris
Editor : Abdoel