[caption width="450" align="alignnone"]Ket Gambar : Narasumber, Acara Stadium General yang dilaksanakan oleh kampus STAI DDI Pinrang, Minggu, (19/2/2017) Sekira pukul 10:00 wita.[/caption]
SAHABAT NEWS, PINRANG -- Acara Stadium General yang dilaksanakan oleh kampus STAI DDI Pinrang, Minggu, (19/2/2017) Sekira pukul 10:00 wita.
Acara Stadium general atau kuliah perdana yang diadakan oleh STAI DDI Pinrang semester genap tahun akademik 2016/2017 oleh Dr. H. M. Arsyad Ambo Tuo. M. Ag dengan membawakan orasi ilmiah dgn tema Prularisme agama dan implementasinya dalam pendidikan islam.
Bapak Dr. H. M. Arsyad Ambo Tuo, M. Ag mengungkapkan dalam orasinya bahwa "umat islam dari sejak dulu sampai sekarang telah biasa hidup ditengah kebhinekaan atau pluralitas agama dan menerimanya sebagai realitas sosial. Namun akhir-akhir ini pikiran itu menjelma menjadi sebuah paham dan gerakan pembaharuan dan kehadirannya serasa begitu mendadak, tiba-tiba, dan mengejutkan", ungkapnya saat berorasi.
Lanjutnya "inilah yang harus menjadi perhatian untuk kita semua terkhusus untuk mahasiswa STAI DDI itu sendiri, jangan sampai masalah pluralisme ini tidak dipahami oleh mahasiswa yang nantinya akan menimbulkan suatu konflik, apalagi kita ketahui bahwa masa mahasiswa itu adalah masa dimana mereka panas-panasnya dalam berpikir. Jadi diharapkan untuk para mahasiswa terkhusus untuk STAI DDI bahwa marilah kita saling menghargai agama dan aliran-aliran yang dianut oleh orang-orang yang ada disekitar kita", pungkasnya.(*)
Penulis : Adi Saputra
Editor : Abdoel
SAHABAT NEWS, PINRANG -- Acara Stadium General yang dilaksanakan oleh kampus STAI DDI Pinrang, Minggu, (19/2/2017) Sekira pukul 10:00 wita.
Acara Stadium general atau kuliah perdana yang diadakan oleh STAI DDI Pinrang semester genap tahun akademik 2016/2017 oleh Dr. H. M. Arsyad Ambo Tuo. M. Ag dengan membawakan orasi ilmiah dgn tema Prularisme agama dan implementasinya dalam pendidikan islam.
Bapak Dr. H. M. Arsyad Ambo Tuo, M. Ag mengungkapkan dalam orasinya bahwa "umat islam dari sejak dulu sampai sekarang telah biasa hidup ditengah kebhinekaan atau pluralitas agama dan menerimanya sebagai realitas sosial. Namun akhir-akhir ini pikiran itu menjelma menjadi sebuah paham dan gerakan pembaharuan dan kehadirannya serasa begitu mendadak, tiba-tiba, dan mengejutkan", ungkapnya saat berorasi.
Lanjutnya "inilah yang harus menjadi perhatian untuk kita semua terkhusus untuk mahasiswa STAI DDI itu sendiri, jangan sampai masalah pluralisme ini tidak dipahami oleh mahasiswa yang nantinya akan menimbulkan suatu konflik, apalagi kita ketahui bahwa masa mahasiswa itu adalah masa dimana mereka panas-panasnya dalam berpikir. Jadi diharapkan untuk para mahasiswa terkhusus untuk STAI DDI bahwa marilah kita saling menghargai agama dan aliran-aliran yang dianut oleh orang-orang yang ada disekitar kita", pungkasnya.(*)
Penulis : Adi Saputra
Editor : Abdoel