[caption width="490" align="alignnone"]Ket Gambar : Ketum HIPMI PT Sulsel, Harianto Albarr [/caption]
SAHABAT NEWS, MAKASSAR -- Kurangnya lahan pekerjaan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pengangguran. Solusinya, menciptakan lapangan pekerjaan yang berdampak bagi masyarakat luas.
Hal tersebut disampaikan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi (PT) Sulsel, Harianto Albarr. Ia menuturkan, melahirkan lapangan pekerjaan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Semisal, mendirikan wirausaha khususnya bagi kalangan muda atau mahasiswa.
"Potensi mahasiswa untuk menjelma sebagai pengusaha sangat besar. Terutama, kreatifitas pola pikir mereka sehingga menimbulkan ide-ide cemerlang dalam mendirikan usaha," ucapnya Senin, 2 Januari 2017.
Terlebih, jumlah pengusaha kian meningkat tiap tahunnya. Sekitar 10 ribu pengusaha baru bermunculan di Sulsel pada 2016. Tidak heran, bila Harry sapaan akrabnya, berharap kondisi pengusaha pemula ditingkat mahasiswa semakin bersinar pada tahun ini.
"Jika ada satu usaha baru di buka, dapat mengurangi pengangguran satu orang selaku pendiri ditambah dua karyawan lainnya. Kalau bertambah 1000 usaha baru, secara sederhana dapar menyerap 4000 masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan," jelas Harianto Albarr yang juga Direktur PT. MPN Indonesia.
Ide kewirausahaan, lanjutnya, merupakan langkah tepat mengatasi pengangguran yang menjadi momok permasalahan bangsa. Sekaligus, ruang bagi para pemuda dan mahasiswa mengimplementasikan segala potensi dirinya.
Kendati demikian, dukungan pemerintah dirasa perlu untuk mendorong pertumbuhan pengusaha baru. Khususnya, dari sisi pembekalan kewirausahaan dan dukungan permodalan.
"Diberikan pembekalan penambahan skill dan dipermudah permodal untuk pengusaha pemula. Kalau perlu, ada aturan baku yang mengatur hal itu," pungkas Harianto Albarr. (*)
Penulis. : Har/Ha
Editor. : Abdoel
SAHABAT NEWS, MAKASSAR -- Kurangnya lahan pekerjaan menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pengangguran. Solusinya, menciptakan lapangan pekerjaan yang berdampak bagi masyarakat luas.
Hal tersebut disampaikan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi (PT) Sulsel, Harianto Albarr. Ia menuturkan, melahirkan lapangan pekerjaan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Semisal, mendirikan wirausaha khususnya bagi kalangan muda atau mahasiswa.
"Potensi mahasiswa untuk menjelma sebagai pengusaha sangat besar. Terutama, kreatifitas pola pikir mereka sehingga menimbulkan ide-ide cemerlang dalam mendirikan usaha," ucapnya Senin, 2 Januari 2017.
Terlebih, jumlah pengusaha kian meningkat tiap tahunnya. Sekitar 10 ribu pengusaha baru bermunculan di Sulsel pada 2016. Tidak heran, bila Harry sapaan akrabnya, berharap kondisi pengusaha pemula ditingkat mahasiswa semakin bersinar pada tahun ini.
"Jika ada satu usaha baru di buka, dapat mengurangi pengangguran satu orang selaku pendiri ditambah dua karyawan lainnya. Kalau bertambah 1000 usaha baru, secara sederhana dapar menyerap 4000 masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan," jelas Harianto Albarr yang juga Direktur PT. MPN Indonesia.
Ide kewirausahaan, lanjutnya, merupakan langkah tepat mengatasi pengangguran yang menjadi momok permasalahan bangsa. Sekaligus, ruang bagi para pemuda dan mahasiswa mengimplementasikan segala potensi dirinya.
Kendati demikian, dukungan pemerintah dirasa perlu untuk mendorong pertumbuhan pengusaha baru. Khususnya, dari sisi pembekalan kewirausahaan dan dukungan permodalan.
"Diberikan pembekalan penambahan skill dan dipermudah permodal untuk pengusaha pemula. Kalau perlu, ada aturan baku yang mengatur hal itu," pungkas Harianto Albarr. (*)
Penulis. : Har/Ha
Editor. : Abdoel