[caption width="490" align="alignnone"]Ket Gambar : Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum (IKAPPNU) menggelar dialog kebangsaan di aula Kemenag Kabupaten Maros[/caption]
SAHABAT NEWS, MAROS -- Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum (IKAPPNU) menggelar dialog kebangsaan di aula Kemenag Kabupaten Maros dengan tema " Meneguhkan Islam Nusantara dalam Menangkal Gerakan Radikalisme " pada sabtu pagi (24/12/16) pukul 09.00-selesai di Jl. Jendral sudirman, Alliritengae, Turikale, Maros. Makassar(26/12/2016).
Menurut Pembawa acara dialog, Ketua IKA PPNU Syaifullah, acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-qur'an dan Shalawat Badar oleh Asmar Jufri dari pantia acara kemudian menyanyikan Indonesia Raya Aliefya Aulia Dian.
yang hadir dalam acara tersebut yakni ketua PCNU kabupaten Maros Drs,H.Mannang, santri dari berbagai pesantren maros, beberapa ormas dan Kepemudaan. Peneliti Balitbang Agama Makassar Syamsurijal Ad'han.M,Si,(Narasumber), Akademisi UIN Alauddin Makassar dan Mantan Wakil RektorIV UIM Dr.H.Nur Taufiq Sanusi.MA(Narasumber) dan bertindak sebagai Moderator Fadlan L Nasurung yang juga kordinator Gusdurian Makassar.
" kemerdekaan indonesia lahir dari Berbagai kalangan perjuangan Tokoh dan peran ulama NU ".ujar H.Mannan dalam sambutanya.
Adapun narasumber Syamsurijal adhan mengatakan bahwa generasi NU dan anak-anak muda NU harus memjadi patron Dalam mempertahankan Tradisi Islam Nusantara, jangan Lupa pada anak muda NU tetap belajar pada Ulama Nusantara.
" Radikalisme bermula saat adanya kesenjangan, ketidakadilan, Fundamental, Islam Sangat menghargai tradisi Nusantara selama tdk bertentangan dengan syariat Islam. Islam tidak menghendaki perpecahan, olehnya itu Toleransi dan saling meghargai adalah watak orang islam Nusantara yang harus di dijaga ".ujar Dr.Nur Taufiq Sanusi sebagi Narasumber.
Moderator Fadlan L nasurung pun ikut andil dalam menanggapi Gerakan Radikalisme yang terjadi akhir-akhir ini mengatakan bahwa Generasi muda NU menjadi penanggung jawab utama dalam menjaga merawat warisan tradisi islam nusantara, mendialogkan antara islam dan kebudayaan juga merupakan cara untuk mewujudkan harmoni di tengah keberagaman.
" berdakwah dengan cara kekerasan dan Radikalisme separatis adalah hal yang tidak dibenarkan, sebagai Anak muda NU dan generasi penerus bangsa ini, perlu memiliki literasi sejarah yang kuat, Melawan arus gerakan radikal extrimis. Peran kita menjaga dan melanjutkan Nilai nilai tradisi masyarakat dimana kesemuanya bagian dari kekayaan Indonesia yang sudah ditanamakan nenekmoyang kita, orangtua kita, dan Ulama terdahulu ".Tutup Syaifullah S.Sos Ketua Umum IKA PPNU.(*)
Penulis. : Ahmad
Editor. : Abdoel
SAHABAT NEWS, MAROS -- Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum (IKAPPNU) menggelar dialog kebangsaan di aula Kemenag Kabupaten Maros dengan tema " Meneguhkan Islam Nusantara dalam Menangkal Gerakan Radikalisme " pada sabtu pagi (24/12/16) pukul 09.00-selesai di Jl. Jendral sudirman, Alliritengae, Turikale, Maros. Makassar(26/12/2016).
Menurut Pembawa acara dialog, Ketua IKA PPNU Syaifullah, acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-qur'an dan Shalawat Badar oleh Asmar Jufri dari pantia acara kemudian menyanyikan Indonesia Raya Aliefya Aulia Dian.
yang hadir dalam acara tersebut yakni ketua PCNU kabupaten Maros Drs,H.Mannang, santri dari berbagai pesantren maros, beberapa ormas dan Kepemudaan. Peneliti Balitbang Agama Makassar Syamsurijal Ad'han.M,Si,(Narasumber), Akademisi UIN Alauddin Makassar dan Mantan Wakil RektorIV UIM Dr.H.Nur Taufiq Sanusi.MA(Narasumber) dan bertindak sebagai Moderator Fadlan L Nasurung yang juga kordinator Gusdurian Makassar.
" kemerdekaan indonesia lahir dari Berbagai kalangan perjuangan Tokoh dan peran ulama NU ".ujar H.Mannan dalam sambutanya.
Adapun narasumber Syamsurijal adhan mengatakan bahwa generasi NU dan anak-anak muda NU harus memjadi patron Dalam mempertahankan Tradisi Islam Nusantara, jangan Lupa pada anak muda NU tetap belajar pada Ulama Nusantara.
" Radikalisme bermula saat adanya kesenjangan, ketidakadilan, Fundamental, Islam Sangat menghargai tradisi Nusantara selama tdk bertentangan dengan syariat Islam. Islam tidak menghendaki perpecahan, olehnya itu Toleransi dan saling meghargai adalah watak orang islam Nusantara yang harus di dijaga ".ujar Dr.Nur Taufiq Sanusi sebagi Narasumber.
Moderator Fadlan L nasurung pun ikut andil dalam menanggapi Gerakan Radikalisme yang terjadi akhir-akhir ini mengatakan bahwa Generasi muda NU menjadi penanggung jawab utama dalam menjaga merawat warisan tradisi islam nusantara, mendialogkan antara islam dan kebudayaan juga merupakan cara untuk mewujudkan harmoni di tengah keberagaman.
" berdakwah dengan cara kekerasan dan Radikalisme separatis adalah hal yang tidak dibenarkan, sebagai Anak muda NU dan generasi penerus bangsa ini, perlu memiliki literasi sejarah yang kuat, Melawan arus gerakan radikal extrimis. Peran kita menjaga dan melanjutkan Nilai nilai tradisi masyarakat dimana kesemuanya bagian dari kekayaan Indonesia yang sudah ditanamakan nenekmoyang kita, orangtua kita, dan Ulama terdahulu ".Tutup Syaifullah S.Sos Ketua Umum IKA PPNU.(*)
Penulis. : Ahmad
Editor. : Abdoel